Kanselir Jerman Friedrich Merz. Foto: ANA
Berlin: Kanselir Jerman Friedrich Merz menyerukan Amerika Serikat untuk tidak mencampuri urusan politik dalam negeri Jerman, menyusul dukungan terbuka sekutu Presiden AS Donald Trump terhadap partai sayap kanan Alternatif untuk Jerman (AfD). Pernyataan ini disampaikan sehari setelah Merz terpilih sebagai pemimpin ekonomi terbesar Eropa tersebut.
“Saya ingin mendorong pemerintah Amerika untuk sebagian besar menjauh dari politik domestik Jerman,” tegas Merz dalam wawancara dengan penyiar publik ZFD, dikutip dari The Straits Times, Rabu, 7 Mei 2025.
Ia mengkritik “pengamatan absurd” dari AS terkait AfD, meski tidak merinci pernyataan spesifik. Merz juga berencana berbicara langsung dengan Trump untuk mendiskusikan ketegangan ini.
Dukungan AS terhadap AfD dan respons Merz
AfD meraih lebih dari 20 persen suara dalam pemilu Februari 2025, mencatat rekor sebagai partai oposisi terkuat. Dukungan ini menguat setelah miliarder teknologi Elon Musk dan Wakil Presiden AS JD Vance secara terbuka mendukung AfD. Musk bahkan menyebut AfD sebagai “harapan terbaik” untuk Jerman dalam rapat umum virtual Januari lalu.
Merz, yang dikenal sebagai politisi pro-AS, menegaskan bahwa Amerika seharusnya mampu membedakan antara partai ekstremis dan partai mainstream. “Saya tidak ikut campur dalam kampanye pemilihan Amerika yang memilih Trump,” tambahnya, menekankan prinsip non-intervensi.
Kompleksitas hubungan AS-Jerman semakin nyata ketika Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyebut keputusan badan intelijen Jerman yang menetapkan AfD sebagai “ekstremis sayap kanan” sebagai tindakan “tirani terselubung”. Vance juga memicu kontroversi dengan menyatakan bahwa “pendirian Jerman” telah membangun kembali Tembok Berlin secara metaforis.
Ketegangan ini diprediksi dapat memengaruhi kerja sama transatlantik, terutama dalam isu keamanan dan perdagangan. Merz diharapkan dapat menenangkan situasi melalui diplomasi, sambil menjaga kedaulatan politik Jerman.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)