Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Dicky Candranegara. Dokumentasi/ Media Indonesia
Tasikmalaya: Pemerintah Kota Tasikmalaya berencana mengkaji dan menerapkan pendidikan karekter berbasis pelatihan semi militer bagi pelajar terindikasi memiliki masalah.
Pendidikan tersebut sebagai langkah dan upaya mendukung gagasan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sebagai pembentukan karakter generasi muda agar lebih disiplin dan bertanggung jawab.
Program pendidikan karekter berbasis pelatihan semi militer di barak bagi pelajar masih belum dilaksanakan, karena untuk saat ini diperlukan tahap kajian terutama harus dibicarakan terlebih dahulu bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah.
"Kami tengah membuka komunikasi dan yang lebih awal Danlanud Wiriadinata meski format pelaksanaan memang belum ditentukan secara terperinci. Namun, bagi pemerintah daerah sedang mempelajari program dari Gubernur Jabar meski untuk sekarang ini telah menjalankan program 'Nyaah Ka Indung' juga inisiatif dari Dedi Mulyadi," kata Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Raden Dicky Candranegara, Kamis, 8 Mei 2025.
Ia mengatakan pendidikan semi militer di dalam barak bagi pemerintah daerah belum bisa dijalankan sebelum adanya masukan komprehensif dari semua pihak terkait dan pembinaan tersebut menunggu pandangan dari Forkopimda. Akan tetapi pemerintah Kota Tasikmalaya akan siap mengikuti arahan jika program ini menjadi instruksi dari pemerintah Provinsi Jawa Barat.
"Kita harus siap mendukung program semi militer di dalam barak dan kami juga tetap melakukan kajian karena ini menyangkut masa depan pelajar maupun masyarakat. Karena, memang di daerahnya selama ini banyak pelajar terlibat dalam geng motor, dengan menunjukkan perilaku menyimpang bisa dibina dengan pendekatan disiplin dan tanggung jawab,” ujarnya.