Kanwil Imigrasi Aceh Usul Pulau Khusus untuk Pengungsi Rohingya

Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulastono. Dok. Tangkapan Layar

Kanwil Imigrasi Aceh Usul Pulau Khusus untuk Pengungsi Rohingya

Fachri Audhia Hafiez • 24 February 2025 13:46

Jakarta: Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Imigrasi Aceh, Novianto Sulastono, mengusulkan pulau khusus untuk para pengungsi Rohingya. Usulan ini menjadi salah satu solusi penyelesaian keberadaan pengungsi di Indonesia.

"Penempatan ke negara ketiga dan pemulangan sukarela atau bisa mungkin dicarikan suatu pulau untuk bisa menampung mereka," kata Novianto saat rapat dengar pendapat (RDP) di Komisi XIII, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 24 Februari 2025.

Novianto menjelaskan pengungsi Rohingya ramai-ramai masuk ke Aceh karena kondisi politik di Myanmar. Aceh juga wilayahnya terdekat.

"Yang ketiga, camp pengungsi di Bangladesh, di Cok Basar, itu kondisinya sangat memprihatinkan. Di mana jumlah pengungsiannya mungkin hampir mendekati 1,9 jutaan," ujar dia.

Menurut Novianto, terdapat dukungan kemanusiaan Aceh yang memiliki sejarah solidaritas dengan pengungsi Rohingya sejak Januari 2009. Sehingga, banyak pengungsi datang ke Aceh.

Namun, lanjut dia, pada akhir Desember 2024, terjadi demonstrasi dari mahasiswa, LSM, dan masyarakat terhadap keberadaan pengungsi Rohingya. Mereka khawatir dengan keberadaan pengungsi.

"Masyarakat Aceh akhir-akhir hari ini merasa resah, karena para pengungsi sudah ada beberapa yang tidak sesuai dengan syariat Islam, sehingga masyarakat mengkhawatirkan itu," kata Novianto.
 

Baca Juga: 

93 Imigran Rohingya di Langsa Hendak Diselundupkan Menuju Pekanbaru


Kemudian, ada misinformasi yang diterima. Terdapat indikasi telah menyebarkan misinformasi dan ujaran kebencian terhadap pengungsi Rohingya, sehingga memperburuk sentimen negatif kalangan masyarakat Aceh.

Dia menekankan permasalahan pengungsi di Aceh perlu adanya suatu kebijakan dari pusat yang lebih tegas. Terlebih, makin banyak masalah di pengungsian.

"Satu pelecehan antara sesama pengungsi di tempat, pengungsi melarikan diri yang dicurigai kabur ke Malaysia menggunakan jaringan TPPO, terjadi penolakan pada warga sekitar, penolakan terhadap rencana penambahan pengungsi Rohingya yang baru di tempat penuh darurat, kecemburan sosial masyarakat terhadap pengungsi Rohingya," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)