Peletakan batu pertama pembangunan gedung baru RSUD Akhmad Berahim di Kabupaten Tana Tidung
Tana Tidung: PT Waskita Karya (Persero) Tbk kembali mendapat kepercayaan untuk mengerjakan proyek rumah sakit. Kali ini, perusahaan konstruksi pelat merah itu membangun gedung baru Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Akhmad Berahim di Kabupaten Tana Tidung, Kalimantan Utara.
Peletakan batu pertama proyek tersebut dilakukan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, didampingi Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan pembangunan rumah sakit ini merupakan bagian dari Program Percepatan Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Program ini menargetkan perbaikan 66 rumah sakit dari kelas D menjadi kelas C dalam waktu singkat.
“Rumah sakit bukan sekadar bangunan fisik, tetapi harus mampu menangani pasien dengan cepat dan tuntas. Dengan adanya RSUD Akhmad Berahim, diharapkan warga tidak perlu dirujuk ke fasilitas kesehatan di luar daerah,” ujar Budi, Senin, 24 Februari 2025.
Ia menambahkan, tiga penyakit utama penyebab kematian di Indonesia adalah stroke, serangan jantung, dan kanker. Oleh karena itu, RSUD Akhmad Berahim akan dilengkapi dengan fasilitas penunjang, seperti CT Scan dan Cath Lab untuk meningkatkan layanan kesehatan bagi masyarakat.
Dibangun di Atas Lahan 6,1 Hektare
Direktur Operasi I Waskita Karya, Ari Asmoko, mengatakan proyek bernilai Rp164,75 miliar dan ditargetkan rampung dalam 300 hari. Pembangunan akan dilakukan di atas lahan seluas 6,1 hektare, berlokasi tepat di sebelah gedung lama.
“Ini adalah kebanggaan bagi Waskita Karya karena dapat berkontribusi dalam peningkatan kualitas layanan kesehatan di wilayah perbatasan Indonesia. RSUD Akhmad Berahim akan menjadi harapan utama bagi masyarakat Tana Tidung dan sekitarnya,” kata Ari.
Gedung baru rumah sakit ini akan memiliki tiga lantai dengan total 69 tempat tidur. Rinciannya, 48 tempat tidur untuk Kelas Rawat Inap Standar (KRIS), tiga tempat tidur VIP, enam tempat tidur Intensive Care Unit (ICU), dua Pediatric ICU (PICU), dua High Care Unit (HCU), empat Intensive Cardio Vascular Care Unit (ICVCU), serta empat tempat tidur Intermediate.
Selain itu, rumah sakit ini juga akan memiliki dua ruang bedah dengan fasilitas Central Sterile Supply Department (CSSD), laboratorium, ruang Cath Lab, dan laboratorium sitotosik. Untuk menunjang akses pasien dan tenaga medis, Waskita Karya akan membangun lobi baru serta selasar penghubung antarbangunan.
“Kami juga menerapkan konsep green hospital dengan memperbanyak area hijau di sekitar rumah sakit. Ini diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan mendukung proses penyembuhan pasien,” tambah Ari.
Sebagai BUMN konstruksi dengan pengalaman 64 tahun, Waskita Karya berkomitmen mendukung program pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur kesehatan. Perusahaan ini telah membangun berbagai rumah sakit di Indonesia, di antaranya RSUD Tigaraksa di Tangerang, RS Cahya Kawaluyan di Padalarang, RSUD Pasar Minggu di Jakarta, RS Darurat Covid-19 Pulau Galang di Batam, serta RS Universitas Sumatera Utara di Medan.
Selain itu, Waskita juga terlibat dalam pembangunan RS Universitas Sebelas Maret di Surakarta, RSUP Fatmawati di Jakarta, RS Sentul City di Bogor, RS Dr. Sardjito di Yogyakarta, RS Advent di Bandung, hingga RSUD Kota Tangerang dan RS Badung di Bali.
Dengan proyek ini, diharapkan layanan kesehatan di Tana Tidung semakin meningkat dan masyarakat dapat memperoleh pelayanan medis berkualitas tanpa harus bepergian jauh.