Wakil Presiden Industrial Development, China Fortune Land Development (CFLD) Indonesia, Frank Sun. Foto: Metrotvnews.com
Muhammad Reyhansyah • 17 September 2025 18:10
Jakarta: Wakil Presiden Industrial Development, China Fortune Land Development (CFLD) Indonesia, Frank Sun, menegaskan bahwa Indonesia kini menjadi salah satu tujuan utama investasi asing, khususnya dari Tiongkok. Menurutnya, stabilitas politik, pasar domestik yang besar, serta kebijakan fiskal yang progresif membuat Indonesia kian menarik bagi investor global.
“Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dengan 282 juta orang, di mana lebih dari separuhnya berusia di bawah 35 tahun. GDP Indonesia mencapai USD1,4 triliun dengan pertumbuhan tinggi, termasuk dalam tiga besar negara G20 dengan pertumbuhan terbaik,” kata Frank Sun di T50 Summit Asian Forum, Jakarta, Rabu, 17 September 2025.
Ia menekankan, hubungan erat antara Jakarta dan Beijing, terutama sejak inisiatif Belt and Road (BRI) diluncurkan di Indonesia pada 2013, semakin memperkuat arus investasi. Menurutnya, meskipun sebagian besar dicatat melalui Singapura dan Hong Kong, Tiongkok kini menjadi salah satu investor asing terbesar di Indonesia.
“Indonesia baru saja mencatat pertumbuhan 5,12 persen pada kuartal II 2025. Sektor yang paling banyak digarap investor Tiongkok adalah logam seperti nikel, aluminium, dan tembaga, infrastruktur jalan dan pelabuhan, ekonomi digital, serta agrikultur,” jelas Sun.
Sun menyebut sejumlah perusahaan besar yang sudah masuk ke Indonesia, seperti Alibaba, Tencent, dan TikTok di sektor digital, serta New Hope dan Julong di sektor agrikultur.
Ia juga menyoroti dukungan kebijakan pemerintah Indonesia yang ambisius, termasuk target pertumbuhan ekonomi 8 persen per tahun hingga 2029. Pemerintah dinilai aktif memberi insentif fiskal seperti tax holiday 10–20 tahun, super deduction untuk R&D, serta penurunan pajak penghasilan badan dari 25 persen menjadi 22 persen dengan target 20 persen.
“Insentif ini membuat Indonesia menjadi negara yang sangat kompetitif di kawasan, dan memberi sinyal positif bagi investor yang ingin menanamkan modal jangka panjang,” papar Sun.
Sun juga mengungkapkan bahwa CFLD sedang mengembangkan kawasan industri yang dapat menampung berbagai sektor strategis. Selain fase pertama yang sudah berjalan, fase kedua akan menyediakan pabrik siap pakai berstandar tinggi untuk memudahkan masuknya investor baru.
Ia menutup dengan optimisme bahwa kombinasi sumber daya alam dan pasar domestik akan membuat Indonesia menjadi salah satu pusat pertumbuhan industri tercepat dalam dua dekade mendatang.
“Indonesia punya semua syarat untuk menjadi pusat industri besar di dunia,” pungkas Frank Sun.