Suasana penumpang di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat, 23 Desember 2022. Medcom.id/ Hendrik Simorangkir
Hendrik Simorangkir • 17 June 2025 15:05
Tangerang: PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) mengaktifkan emergency operation center (EOC) di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang dan Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara. Hal tersebut dilakukan usai adanya ancaman bom terhadap pesawat Saudia SV-5726.
Pesawat Saudia Airlines tersebut berangkat dari Jeddah, Arab Saudi, dengan tujuan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang. Namun saat melintas wilayah Sumatra, pesawat tersebut mendapat ancaman keamanan dan keselamatan, sehingga pilot memutuskan untuk mengalihkan pendaratan ke Bandara Kualanamu.
"Pengaktifan EOC untuk memastikan prosedur Airport Contingency Plan berjalan baik dan sesuai ketentuan. Fokus utama setiap saat adalah memastikan keselamatan dan keamanan seluruh penumpang dan juga pengguna jasa bandara," kata PGS. Corporate Secretary Group Head InJourney Airports, Anak Agung Ngurah Pranajaya, Selasa, 17 Juni 2026.
Pihaknya menjalankan prosedur kontingensi dalam penanganan ancaman keamanan dan keselamatan terhadap pesawat Saudia SV-5726.
"Pesawat tersebut kemudian melakukan pendaratan di Bandara Kualanamu sekitar pukul 10.44 WIB untuk menjalankan prosedur keamanan dan keselamatan. Seluruh bandara InJourney Airports siap menangani keadaan darurat keamanan atau emergency," jelasnya.
Sebelumnya Pesawat Saudi Airlines mendarat darurat di Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara. Pendaratan dilakukan setelah adanya laporan ancaman bom, Senin, 17 Juni 2025.
Pesawat dengan rute Jeddah–Jakarta itu mendarat di Kualanamu sekitar pukul 10.55 WIB. Usai pendaratan, seluruh penumpang langsung dievakuasi dan pesawat kini dalam proses penyisiran oleh tim penjinak bom (Jibom) Brimob Polda Sumut.
"Benar, saat ini tim Jibom Brimob masih melakukan screening terhadap pesawat Saudi Air tersebut. Informasi awal yang kami terima, ada ancaman bom di dalam pesawat," kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan kepada Metrotvnews.com,Selasa, 17 Juni 2025.
Ferry menyebut langkah pendaratan darurat diambil sebagai prosedur keamanan demi keselamatan seluruh penumpang dan awak pesawat. Hingga berita ini diturunkan, proses pengecekan masih berlangsung dan belum ditemukan benda mencurigakan.
"Masih dalam proses pengecekan secara menyeluruh. Kami belum bisa menyimpulkan apa pun sampai seluruh prosedur keamanan selesai dilakukan," tambahnya.
Pihak kepolisian bersama otoritas bandara terus berkoordinasi guna memastikan kondisi aman sebelum pesawat diizinkan melanjutkan penerbangan.