Korea Selatan dan Australia larang penggunaan chatbot kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek. Foto: Anadolu
Seoul: Pemerintah Korea Selatan dan Australia resmi melarang penggunaan chatbot kecerdasan buatan (AI) asal Tiongkok, DeepSeek, di sejumlah instansi pemerintahan. Keputusan ini diambil dengan alasan keamanan nasional, terutama terkait perlindungan data sensitif dan persaingan teknologi.
Langkah serupa juga diterapkan oleh beberapa perusahaan teknologi besar di Korea Selatan, yang khawatir akan dampak DeepSeek terhadap industri mereka.
Melansir dari Anadolu Agency, Kamis 6 Februari 2025, akses ke layanan ini telah diblokir di komputer yang terhubung dengan jaringan eksternal di kementerian luar negeri, perdagangan, dan pertahanan.
Kementerian Dalam Negeri dan Keselamatan Korea Selatan juga mengeluarkan peringatan kepada seluruh instansi pemerintah pada Selasa 4 Februari 2025, agar berhati-hati dalam membagikan informasi pribadi saat menggunakan layanan AI.
Tak hanya pemerintah, sejumlah perusahaan teknologi terkemuka Korea Selatan seperti Kakao, Samsung Electronics, SK Group, dan LG Electronics juga melarang penggunaan DeepSeek dalam aktivitas bisnis mereka.
Dampak pada persaingan industri AI
Pelaksana tugas Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, menyebut kemunculan DeepSeek sebagai "kejutan baru" yang dapat mengubah lanskap industri global.
"Perusahaan Tiongkok baru-baru ini meluncurkan model AI, DeepSeek R1, yang menawarkan performa tinggi dengan biaya rendah. Ini menjadi kejutan besar," ujar Choi dalam pertemuan dengan para menteri, Rabu 5 Februari 2025.
Menurutnya, kehadiran teknologi AI ini tidak hanya memperketat persaingan global dalam sektor AI, tetapi juga berdampak pada berbagai industri perangkat lunak lainnya. Hal ini semakin memperumit persaingan dalam pengembangan teknologi inti Korea Selatan, termasuk semikonduktor, baterai, otomotif, perkapalan, dan baja.
Choi menegaskan perlunya langkah cepat dari pemerintah setelah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sektor industri utama. Ia juga menekankan bahwa pemerintah akan memberikan dukungan penuh dalam menghadapi tantangan dari teknologi AI baru ini.
Sebagai bagian dari respons strategis, pemerintah Korea Selatan berencana meluncurkan dana sebesar 34 triliun won atau sekitar Rp383,6 triliun melalui Bank Pembangunan Korea yang dikelola negara. Dana ini akan difokuskan pada pengembangan teknologi canggih, termasuk AI dan semikonduktor.
Australia terapkan larangan penuh
Sementara itu, pemerintah Australia juga mengambil tindakan tegas dengan melarang penggunaan DeepSeek pada seluruh perangkat dan sistem pemerintah.
Kementerian Dalam Negeri Australia telah menginstruksikan seluruh pegawai negeri untuk segera menghapus DeepSeek dari perangkat yang dikeluarkan oleh pemerintah. Keputusan ini diambil berdasarkan informasi ancaman dari badan intelijen negara, yang menyatakan bahwa DeepSeek menimbulkan risiko keamanan nasional yang tidak dapat diterima.
"DeepSeek dianggap sebagai ancaman serius terhadap keamanan nasional Australia. Oleh karena itu, kami mengambil tindakan yang sejalan dengan sejumlah negara lain di dunia dengan menerapkan larangan penggunaan DeepSeek pada perangkat pemerintah," ujar Andrew Charlton, utusan pemerintah Australia.
Langkah-langkah ini menunjukkan bahwa negara-negara semakin waspada terhadap kehadiran teknologi AI dari Tiongkok, terutama dalam aspek keamanan siber dan perlindungan data sensitif. Dengan meningkatnya persaingan dalam industri AI global, semakin banyak negara yang mempertimbangkan kebijakan pembatasan penggunaan teknologi asing demi menjaga kepentingan strategis mereka.
(Muhammad Reyhansyah)