Ilustrasi. Foto: Freepik.
Eko Nordiansyah • 6 July 2025 09:24
London: OPEC+ sepakat untuk meningkatkan produksi sebesar 548 ribu barel per hari pada Agustus, yang selanjutnya mempercepat peningkatan produksi pada pertemuan pertamanya sejak harga minyak melonjak menyusul serangan Israel dan AS terhadap Iran.
Kelompok tersebut, yang memproduksi sekitar setengah dari minyak dunia, telah mengurangi produksi sejak 2022 untuk mendukung pasar. Namun, kelompok tersebut telah mengubah arah tahun ini untuk mendapatkan kembali pangsa pasar dan karena Presiden AS Donald Trump menuntut kelompok tersebut untuk memproduksi lebih banyak minyak guna membantu menjaga harga bensin tetap rendah.
Dikutip dari Investing.com, Minggu, 6 Juli 2025, peningkatan produksi akan datang dari delapan anggota kelompok, yakni Arab Saudi, Rusia, UEA, Kuwait, Oman, Irak, Kazakhstan, dan Aljazair. Delapan negara tersebut mulai menghentikan pemangkasan terbaru mereka sebesar 2,2 juta barel per hari pada bulan April.
Peningkatan pada bulan Agustus merupakan lonjakan dari peningkatan bulanan sebesar 411 ribu barel per hari yang telah disetujui OPEC+ untuk bulan Mei, Juni, dan Juli, dan 138 ribu barel per hari pada April.
Baca juga:
Indonesia Kebanjiran Duit-duit Bule Lagi, Minggu Ini Rp10 Triliun Lebih |