GOTO Bidik EBITDA Tahun Ini Capai Rp1,6 Triliun

Ilustrasi GoTo Gojek Tokopedia. Foto: Istimewa.

GOTO Bidik EBITDA Tahun Ini Capai Rp1,6 Triliun

Husen Miftahudin • 12 March 2025 23:19

Jakarta: PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) memperkirakan EBITDA grup yang disesuaikan untuk 2025 akan berada di kisaran Rp1,4 triliun hingga Rp1,6 triliun. Perkiraan ini didasarkan pada kondisi pasar saat ini dan mencerminkan estimasi awal perseroan, yang semuanya bergantung pada berbagai ketidakpastian dan risiko.
 
"Termasuk meningkatnya persaingan pasar, yang diperkirakan akan terus berlanjut dalam beberapa kuartal mendatang, serta inflasi biaya, kondisi perekonomian makro, dan variabel lainnya," ungkap Direktur Utama GOTO Patrick Walujo dalam keterangan tertulis, Rabu, 12 Maret 2025.
 
Diketahui, EBITDA adalah Earning Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization yang artinya pendapatan sebelum bunga, pajak dan amortisasi. Secara sederhana, EBITDA adalah sebuah indikator finansial yang digunakan untuk mengetahui profit sebuah perusahaan.
 
Lebih lanjut, Patrick mengungkapkan GOTO berada di jalur yang tepat untuk terus bertumbuh dan mencapai profitabilitas, dengan memanfaatkan nilai ekosistemnya yang terhubung secara unik.
 
"Dengan menyesuaikan produk untuk berbagai demografi dan preferensi pengguna serta menggunakan platformnya untuk menyediakan layanan yang lebih terarah bagi basis penggunanya, perseroan menargetkan untuk menjangkau lebih banyak orang di seluruh Indonesia dengan lebih efisien," tutur dia.
 

Baca juga: GoTo Bakal Cairkan THR untuk Mitra Driver
 

Kinerja keuangan cetak rekor

 
Dalam laporan kinerja keuangan kuartal keempat dan tahun penuh 2024, GOTO melampaui panduan titik impasnya dengan pencapaian rekor tertinggi pada GTV inti, pendapatan bruto, dan EBITDA yang disesuaikan. Kondisi ini menegaskan pertumbuhan dan profitabilitas GOTO yang semakin pesat.
 
GTV inti grup tercatat meningkat sebesar 66 persen (yoy) pada kuartal keempat menjadi Rp79,2 triliun dan tumbuh 58 persen sepanjang 2024 menjadi Rp268,2 triliun. Sementara itu, GTV grup pada kuartal keempat tumbuh 32 persen (yoy) menjadi Rp144,5 triliun, dan tumbuh 29 persen untuk setahun penuh menjadi Rp519,8 triliun.
 
Sementara pendapatan bruto tumbuh 28 persen (yoy) pada kuartal keempat menjadi Rp5,0 triliun dan naik 30 persen sepanjang 2024 menjadi Rp18,1 triliun. Sedangkan EBITDA grup yang disesuaikan tumbuh 348 persen (yoy) dan 191 persen secara kuartalan (qoq) pada kuartal keempat, mencapai Rp399 miliar untuk periode tersebut dan Rp386 miliar untuk setahun penuh.
 
"Sepanjang 2024, kami terus mencari cara baru dan efektif untuk memenangkan persaingan ketat dalam menjangkau konsumen Indonesia," terang Patrick.
 
Melalui inovasi produk yang konsisten dan eksekusi yang unggul, jelas Patrick, GOTO berhasil melampaui panduan yang telah ditetapkan, dengan pencapaian EBITDA grup yang disesuaikan sebesar Rp386 miliar untuk setahun penuh serta mencatatkan kuartal pertama dengan EBITDA yang disesuaikan positif pada unit bisnis financial technology (fintech).


(Ilustrasi laporan keuangan. Foto: Freepik)
 

Perkuat bisnis dengan inovasi

 
Perusahaan, sebut Patrick, telah melihat peningkatan yang signifikan dalam jumlah pengguna sepanjang tahun dan mengharapkan hal ini akan terus berlanjut hingga 2025 seiring dengan strategi ekosistem yang terus terbukti efektif.
 
"Ke depan, kami akan semakin memperkuat bisnis kami melalui inovasi, baik dari sisi operasional maupun di level produk, untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan efisiensi biaya, serta menghadirkan layanan yang lebih terarah dan dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pelanggan," tegas dia.
 
Direktur Keuangan Grup GOTO Simon Ho menambahkan, Perbaikan pada pendapatan dan profitabilitas mencerminkan pertumbuhan yang terus berlanjut dari layanan inti perusahaan serta efektivitas strategi pengelolaan biaya yang telah diterapkan di seluruh lini bisnis.
 
GTV inti grup dan pendapatan GOTO terus meningkat secara konsisten sepanjang tahun. Di sisi lain, pendekatan efisiensi biaya yang lebih terperinci, memungkinkan perusahaan menurunkan beban kas rutin tetap sebesar tiga persen sepanjang tahun penuh menjadi Rp5,3 triliun.
 
"Fondasi keuangan yang sehat yang telah kami bangun pada 2024 menempatkan kami dalam posisi yang kuat untuk terus menjalankan strategi kami pada 2025," kata Simon.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)