Dirjen Bimas Islam Kemenag Abu Rokhmad. Foto: Istimewa.
Achmad Zulfikar Fazli • 8 March 2025 19:25
Jakarta: Kementerian Agama (Kemenag) terus berinovasi mengembangkan ekosistem wakaf produktif. Salah satunya dengan meluncurkan program Kemenag Go Green: Green Theology untuk Menjawab Tantangan Lingkungan.
Program ini merupakan roadshow kampanye berbentuk kajian, dan lokakarya yang menekankan pentingnya wakaf hutan sebagai solusi keberlanjutan lingkungan. Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Kemenag, Abu Rokhmad, mengatakan wakaf tidak hanya berorientasi pada aspek ibadah. Tetapi, memiliki dampak besar terhadap kelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
“Wakaf hutan adalah langkah nyata dalam mengatasi perubahan iklim dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Islam mengajarkan pentingnya menjaga alam sebagai amanah dari Allah, dan konsep wakaf menjadi instrumen yang sangat relevan dalam hal ini,” ujar Abu di Jakarta, Sabtu, 8 Maret 2025.
Dia menjelaskan roadshow ini digelar Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag dengan mengusung kajian bertajuk Menanam Akar di Surga: Dari Umat untuk Masa Depan, yang terbuka untuk umum.
Baca juga:
Kemenag dan BRIN Kaji Ulang Undang-Undang Wakaf |