Jakarta: Pernah mengalami luka bakar parah akibat kecelakaan di dapur hingga harus dirawat di rumah sakit selama satu bulan, tak menyurutkan semangat Pandu Dewantara untuk bangkit dan membangun bisnis kuliner. Dalam Juragan Jaman Now Season 4, Pandu tampil membagikan kisah perjuangannya serta mempresentasikan usaha Bakmi Feng yang kini tengah ia rintis.
“Kalau panelis lihat tangan saya, ini salah satu tanda bahwa saya pernah jatuh. Tapi hal ini tidak membuat saya berhenti,” ujar Pandu eperti dikutip dari Juragan Jaman Now Metro TV, 15 Juli 2025.
Bisnis Bakmi Feng diketahui dirintis Pandu sejak tahun 2019 saat ia masih berstatus mahasiswa. Berawal dari menjual mie frozen bersama teman-teman reseller saat pandemi, Pandu kemudian mencoba membuka gerai fisik. Namun karena keterbatasan pengalaman, gerai tersebut hanya bertahan selama tujuh bulan.
Kini, Pandu hadir dengan inovasi baru: konsep “Bakmi TukTuk”, yakni toko bakmi berbasis kendaraan roda tiga (tuktuk) yang bersifat semi-statis. Ia menjelaskan bahwa armada Bakmi TukTuk akan fokus melayani satu titik di tiap waktu makan (pagi-siang-malam), sebagai strategi efisiensi biaya operasional dibanding menyewa tempat permanen.
“Konsep ini terinspirasi dari fenomena street food di Bandung yang cukup kuat. Ini juga jadi solusi untuk menghindari tingginya biaya sewa ruko,” jelas Pandu.
Namun, ide ini menuai pro dan kontra dari para panelis. Irwan Mussry mempertanyakan efektivitas model mobile tersebut.
“Bakmi itu bukan impulse buying. Harusnya dibangun jadi habitual, biar konsumen punya kebiasaan untuk datang lagi,” ujar Irwan.
Senada dengan itu, Panelis Rex Marindo juga menyarankan agar Pandu fokus pada pengembangan outlet tetap.
“Kalau ada contoh sukses yang sudah jelas, sebaiknya ikuti dulu. Investor butuh landasan yang terbukti,” kata Rex.
Meski demikian, semangat dan ketahanan Pandu tetap menuai apresiasi dari seluruh panelis. Panelis Sebastian Togelang menyebut Pandu sebagai pribadi yang "tahan banting" dan punya fondasi kuat sebagai entrepreneur.
“Tinggal fine tuning dari sisi produk, terutama rasa bakminya,” ujar Sebastian.
(Zein Zahiratul Fauziyyah)