Banten Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Tiga Bulan ke Depan

Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kota Serang, Senin, 24 November 2025. ANTARA/Devi Nindy

Banten Siaga Hadapi Bencana Hidrometeorologi Tiga Bulan ke Depan

Silvana Febiari • 24 November 2025 13:53

Serang: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten menegaskan peningkatan kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi seiring prediksi curah hujan tinggi hingga sangat tinggi pada tiga bulan ke depan Januari-Maret 2026. Fokus utama diarahkan pada sinergi lintas lembaga dan kesiapan teknis di wilayah rawan banjir dan longsor agar perlindungan warga berjalan optimal.

“Kita semua tidak berharap terjadinya bencana, akan tetapi pemetaan potensi dan mitigasi risiko bencana serta kesiapsiagaan penanganan bencana perlu dilakukan,” kata Gubernur Banten Andra Soni saat Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di Kota Serang, dikutip dari Antara, Senin, 24 November 2025.

Andra menegaskan apel menjadi momentum untuk mengingatkan seluruh pihak agar bersikap aktif merespons dinamika cuaca ekstrem. “Kegiatan hari ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk bersikap proaktif dalam upaya membangun kewaspadaan dini, mitigasi risiko potensi dan ancaman bencana hidrometeorologi,” ujarnya.

 


Menurut Andra, kelemahan penanganan bencana sering muncul bukan hanya pada ketersediaan peralatan, tetapi juga pada koordinasi respons. Oleh karena itu, ia meminta kerja terpadu lintas lembaga dan komunitas.

“Sinergi BPBD, TNI, Polri, Relawan Penanggulangan Bencana bersama-sama pemangku kepentingan dan masyarakat diperlukan dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana hidrometeorologi,” paparnya.

Ia menekankan pemerataan kesiapan di wilayah paling rentan. “Infrastruktur dan suprastruktur penanganan bencana berbasis masyarakat pada seluruh titik rawan bencana agar dapat dipersiapkan,” tegasnya.

Andra Soni menegaskan bahwa respons cepat kepada warga menjadi prioritas. Manajemen krisis, katanya, harus terintegrasi mulai dari mitigasi hingga pemulihan.

“Manajemen krisis penanganan bencana harus dilakukan secara terintegrasi dan berkelanjutan dengan melibatkan partisipasi masyarakat serta seluruh pemangku kepentingan,” ujarnya.

Andra juga memberikan apresiasi kepada para petugas dan relawan. “Dedikasi dan profesionalisme saudara sekalian merupakan kekuatan utama dalam menjaga keselamatan masyarakat di saat kondisi cuaca ekstrem,” kata dia.


Ilustrasi hujan lebat disertai angin kencang. MI/Susanto

BPBD Banten memperkuat langkah mitigasi dengan meningkatkan status kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem. Kepala BPBD Banten Lutfi Mujahidin menyampaikan persiapan teknis dilakukan secara menyeluruh agar penanganan berlangsung cepat saat terjadi bencana.

“Intinya adalah kita menyiapkan kemampuan kita, peralatan kita, check and recheck, kemudian berkolaborasi dan berkomunikasi dengan pemangku kepentingan yang lain. Ini memang harus dilakukan sekarang,” ujarnya.

Upaya itu sejalan dengan instruksi Presiden menyusul longsor di beberapa provinsi dalam dua pekan terakhir. Pengecekan kesiapan melibatkan 450 personel dari unsur TNI, Polri, OPD, relawan, dan Balai Besar Wilayah Sungai.

Lutfi memastikan perlengkapan masih mencukupi untuk operasi pertolongan. Namun, sejumlah alat memerlukan pembaruan.

“Antisipasi cukup, tapi peremajaan yang penting. Perahu sudah pada bocor bukan berarti tidak dirawat, tapi itu risiko di medan yang kena kayu,” terangnya.

Tahun ini terdapat pengadaan tiga perahu tambahan. Sementara rencana peremajaan tahun depan masih menunggu finalisasi anggaran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Silvana Febiari)