UNIDO Paparkan Masa Depan Industrialisasi Global dalam IDR 2026

Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa atau UNIDO. (unido.org)

UNIDO Paparkan Masa Depan Industrialisasi Global dalam IDR 2026

Willy Haryono • 20 December 2025 11:06

Jakarta: Organisasi Pembangunan Industri Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIDO) secara resmi meluncurkan laporan unggulannya, Industrial Development Report 2026 (IDR26) bertajuk “The Future of Industrialization”, dalam Sidang Umum UNIDO ke-21 dan rangkaian Global Industry Summit 2025 yang digelar di Riyadh, Arab Saudi, pada November lalu.

Dalam siaran pers yang diterima Metrotvnews.com, Sabtu, 20 Desember 2025, peluncuran laporan ini berlangsung dalam sesi tingkat tinggi bertajuk Preparing for the Future of Industrialization, yang mempertemukan para menteri, mitra pembangunan, pimpinan sektor swasta, serta ekonom terkemuka. Forum tersebut membahas bagaimana industri global perlu bertransformasi untuk merespons perubahan ekonomi, teknologi, dan lingkungan yang berlangsung semakin cepat.

Industrial Development Report 2026 menyajikan analisis berbasis data mengenai kinerja industri global, perkembangan teknologi, serta pergeseran geografis produksi. Dengan menggunakan pemodelan skenario inovatif, laporan ini menyoroti bagaimana pembangunan industri dibentuk ulang oleh sejumlah megatren global, termasuk transisi hijau, digitalisasi berbasis kecerdasan buatan (AI), perubahan pasar tenaga kerja, pergeseran geoekonomi, serta evolusi sistem pangan.

Perwakilan UNIDO untuk Indonesia, Timor Leste, dan Filipina yang berkedudukan di Jakarta, Marco Kamiya, menegaskan bahwa lintasan pertumbuhan global saat ini tidak berkelanjutan tanpa intervensi kebijakan industri yang kuat. Menurutnya, industri yang siap menghadapi masa depan berpotensi mengurangi kemiskinan ekstrem global hingga ratusan juta orang serta meningkatkan nilai tambah manufaktur sekitar 60%.

Ia menambahkan bahwa jalur transformasi industri yang dimodelkan dalam IDR26 menunjukkan potensi peningkatan rata-rata produk domestik bruto (PDB) per kapita sekitar 25 persen, sekaligus menurunkan emisi global hingga 6 persen melalui aksi kebijakan yang terkoordinasi.

Pesan utama laporan IDR26 adalah bahwa transformasi industri yang dirancang secara kolektif dapat menghasilkan manfaat ekonomi dan lingkungan secara bersamaan. UNIDO menilai perluasan ekosistem industri yang didukung energi bersih, rantai pasok yang adil dan berkelanjutan, serta penguatan agroindustri berpotensi mengangkat jutaan orang keluar dari kemiskinan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan mempersempit kesenjangan manufaktur global, khususnya di negara berkembang dan negara kurang berkembang.

Laporan ini juga mengidentifikasi sejumlah sektor pertumbuhan utama yang diperkirakan akan membentuk industri masa depan, antara lain manufaktur teknologi bersih, pengolahan mineral kritis, inovasi berbasis AI, serta bioekonomi. Sektor-sektor tersebut dinilai membuka peluang baru bagi negara-negara untuk merancang kebijakan industri yang ambisius, berorientasi ke depan, dan berkelanjutan.

Kawasan Asia-Pasifik menjadi salah satu fokus utama dalam laporan ini. Bagian khusus mengenai Asia Tenggara menyoroti perlunya menutup kesenjangan industri, terutama dalam bidang inovasi dan penelitian serta pengembangan (R&D), yang hingga kini masih tertinggal dibandingkan pusat-pusat industri global terdepan.

IDR26 menegaskan bahwa pencapaian masa depan industri global yang lebih inklusif dan berkelanjutan membutuhkan tindakan segera dan kolaboratif. Negara maju, negara berkembang, serta komunitas internasional didorong untuk bekerja sama agar manfaat transformasi industri dapat dirasakan secara luas.

Peluncuran Industrial Development Report 2026 menjadi salah satu sorotan utama Sidang Umum UNIDO ke-21, bersamaan dengan pengumuman sejumlah kemitraan bilateral dan multilateral baru antara UNIDO, negara-negara anggota, serta mitra sektor swasta. Kemitraan tersebut diharapkan dapat mempercepat transformasi industri berkelanjutan di berbagai kawasan, khususnya di negara-negara berkembang.

Baca juga:  Dukung Pembangunan IKN, Kemenlu dan UNIDO Dorong Kerja Sama Internasional

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Willy Haryono)