Hasil permodelan titik lokasi gempa di Kabupaten Koltim, Sulawesi Tenggara (11/12/2025). ANTARA/HO-BMKG
Whisnu Mardiansyah • 11 December 2025 15:13
Kendari: Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 2,4 mengguncang wilayah daratan Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis dini hari, 11 Desember 2025. Guncangan tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar aktif di daerah tersebut.
Kepala Balai Besar BMKG Wilayah IV, Irwan Slamet, menjelaskan gempa terjadi pada pukul 01.16 Wita. Episenter atau titik pusat gempa terletak pada koordinat 4.14 Lintang Selatan dan 121.98 Bujur Timur.
"Atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 17 kilometer sebelah selatan Kolaka Timur, Sulawesi Tenggara, pada kedalaman 10 kilometer," kata Irwan Slamet di Kendari seperti dilansir Antara, Kamis, 11 Desember 2025.
Dengan parameter lokasi dan kedalaman tersebut, BMKG menyimpulkan gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal yang dipicu aktivitas sesar atau patahan aktif. Berdasarkan analisis peta guncangan (shakemap) dan laporan masyarakat, gempa dirasakan di Kecamatan Ladongi, Kolaka Timur, dengan skala intensitas II-III Modified Mercalli Intensity (MMI).
"Getaran dirasakan nyata di dalam rumah. Terasa seakan-akan ada truk yang berlalu," ujar Irwan menggambarkan dampak guncangan.
Meski menimbulkan getaran, hingga berita ini diturunkan belum ada laporan terkait kerusakan bangunan atau korban jiwa akibat kejadian ini. BMKG juga menegaskan gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
"Hingga pukul 03.30 Wita, hasil monitoring BMKG menunjukkan belum terjadi aktivitas gempa bumi susulan," tambah Irwan.
.jpg)
Ilustrasi Medcom.id
Irwan Slamet mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Ia menekankan pentingnya mengutamakan informasi resmi dari institusi yang berwenang.
"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi," tegas Irwan.
BMKG terus memantau perkembangan aktivitas gempa di wilayah tersebut dan akan memberikan pembaruan informasi jika diperlukan. Masyarakat diharapkan dapat mengikuti perkembangan melalui saluran-saluran resmi BMKG.