Perdana Menteri sementara Thailand, Anutin Charnvirakul. Foto: Bangkok Post
Muhammad Reyhansyah • 12 December 2025 17:39
Bangkok: Perdana Menteri sementara Thailand, Anutin Charnvirakul, pada Jumat, 12 Desember 2025 mengatakan bahwa ia dijadwalkan berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada malam hari, seiring bentrokan di perbatasan Thailand dan Kamboja memasuki hari kelima.
Anutin menyampaikan kepada wartawan bahwa panggilan telepon dengan Trump akan berlangsung sekitar pukul 21.20 waktu setempat. Trump disebut berupaya kembali campur tangan untuk menghentikan pertempuran dan menyelamatkan gencatan senjata yang ia mediasi awal tahun ini, setelah selama tiga hari berturut-turut berjanji akan menghubungi para pemimpin kedua negara.
Dalam acara congressional ball pada Kamis malam, Trump menegaskan kembali perannya sebagai perantara perdamaian global dan menyatakan keyakinannya dapat mengembalikan kesepakatan gencatan senjata tersebut.
“Kami telah menyelesaikan delapan perang. Bayangkan. Delapan perang telah diselesaikan, meski Thailand dan Kamboja, saya pikir kami masih harus melakukan beberapa panggilan telepon, tetapi kami akan mengembalikan yang satu itu ke jalurnya,” katanya seperti dikutip Times LIVE, Jumat, 12 Desember 2025.
Militer Thailand dan Kamboja terus terlibat pertempuran di sejumlah titik sepanjang perbatasan mereka yang membentang 817 kilometer. Intensitasnya termasuk yang paling berat sejak pertikaian lima hari pada Juli lalu, yang sebelumnya berhasil dihentikan Trump melalui komunikasi langsung dengan kedua pemimpin.
Sedikitnya 20 orang tewas dan lebih dari 200 lainnya terluka akibat serangan artileri berat dan tembakan roket yang berlangsung berhari-hari. Ratusan ribu penduduk juga terpaksa mengungsi akibat eskalasi tersebut.