Surabaya Kian Menguat sebagai Pusat Logistik Indonesia Timur

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat meresmikan pusat logistik di Surabaya, Sabtu, 6 Desember 2025. Dokumentasi/ istimewa

Surabaya Kian Menguat sebagai Pusat Logistik Indonesia Timur

Deny Irwanto • 7 December 2025 05:35

Surabaya: Pemerihan di Surabaya, Jawa Timur, terus memperkuat perannya sebagai pusat pergerakan logistik menuju dan dari Indonesia Timur. Sekitar 80 persen arus distribusi barang ke 18 provinsi di kawasan tersebut kini melalui Surabaya.

Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, mengatakan posisi tersebut membuat Surabaya memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kelancaran distribusi barang.

"Surabaya menjadi simpul penting logistik nasional, khususnya untuk kawasan timur Indonesia," kata Emil di Surabaya, Sabtu, 7 Desember 2025.

Baca Juga :

Dukung Mobilitas Jelang Nataru, KAI Logistik Kirim 7 Lokomotif ke Jawa

Emil menyebut pemerintah daerah mendorong penguatan infrastruktur dan kolaborasi dengan sektor swasta agar layanan logistik semakin efisien. Hal itu disampaikannya saat meresmikan pusat logistik DHL Express Surabaya Gateway and Service Centre.

"Pengembangan infrastruktur logistik tidak bisa berjalan sendiri. Perlu keterlibatan dunia usaha agar biaya dan waktu pengiriman bisa lebih kompetitif," jelas Emil.

Menurut Emil ekosistem logistik di Jawa Timur cukup lengkap karena didukung pelabuhan laut, bandara internasional, kawasan industri, serta jaringan jalan nasional dan tol. Kombinasi tersebut dinilai menjadi modal penting untuk menjaga kelancaran arus barang.


Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak, saat meresmikan pusat logistik di Surabaya, Sabtu, 6 Desember 2025. Dokumentasi/ istimewa

Senior Vice President Network Operations & Aviation Asia Pacific DHL, Peter Bardens, mengatakan Surabaya memiliki peran strategis dalam jaringan distribusi kawasan Asia. “Surabaya penting dalam konektivitas perdagangan, baik antarwilayah di Indonesia maupun lintas negara,” kata Peter.

Pusat logistik tersebut dirancang untuk mendukung proses sortir, pengiriman, dan penerimaan barang, termasuk kebutuhan ekspor-impor dan manufaktur. Fasilitas ini berlokasi sekitar 15 menit dari Bandara Internasional Juanda dan dibangun di atas lahan sekitar 10.000 meter persegi.

Bardens menambahkan koneksi langsung dengan pusat kawasan di Singapura diharapkan dapat mempercepat waktu transit. “Penguatan jaringan ini bertujuan mendukung kelancaran arus barang dan perdagangan,” ungkapnya.

Keberadaan fasilitas logistik baru ini diperkirakan memberikan dampak bagi kawasan industri Surabaya, Gresik, Pasuruan, hingga Malang, yang selama ini mengandalkan layanan kargo udara untuk berbagai komoditas.

Penguatan infrastruktur logistik tersebut diharapkan dapat meningkatkan efisiensi distribusi barang dan mendukung daya saing ekonomi Jawa Timur secara berkelanjutan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Deny Irwanto)