Kapal Angkatan Laut Meksiko bersandar di East River usai menabrak Jembatan Brooklyn di New York, AS. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 20 May 2025 12:31
Mexico City: Sebagian besar awak kapal Cuauhtémoc, kapal layar pelatihan milik Angkatan Laut Meksiko yang menabrak Jembatan Brooklyn di New York, Amerika Serikat (AS), akhir pekan lalu, telah kembali ke Meksiko pada Senin kemarin.
Mengutip dari nzherald.co.nz, Selasa, 20 Mei 2025, kepulangan ini berlangsung di tengah penyelidikan gabungan antara otoritas Meksiko dan Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS (NTSB) atas insiden yang menewaskan dua pelaut dan melukai sekitar 20 orang lainnya itu.
Sebanyak 172 kadet, bersama sejumlah perwira dan kapten kapal, diterbangkan dari New York setelah insiden maut yang merobohkan tiang-tiang layar kapal Cuauhtémoc. Angkatan Laut Meksiko menyatakan bahwa dua kadet yang masih berada di New York tengah menjalani perawatan medis khusus dan dalam kondisi stabil.
“Apakah penyebabnya bersifat mekanis, terkait penarikan kapal, atau kesalahan manusia, semuanya sedang diselidiki,” ujar Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum dalam pernyataannya, Selasa 20 Mei 2025.
NTSB menyampaikan bahwa laporan awal akan diterbitkan dalam waktu 30 hari. Namun, penyelidikan penuh atas insiden ini bisa memakan waktu antara satu hingga dua tahun, menurut anggota NTSB Michael Graham dalam konferensi pers di New York.
“Ini adalah awal dari proses yang panjang,” katanya. Graham juga menambahkan bahwa pihaknya akan berbicara dengan para awak kapal yang masih berada di New York untuk mendukung investigasi.
Hasil survei awal menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan struktural besar pada elemen utama penyangga Jembatan Brooklyn, yang selesai dibangun pada 1883 dan menjadi salah satu ikon kota New York.
Kapal Cuauhtémoc, yang memulai pelayaran tujuh bulan sejak April dari pangkalannya di Acapulco, Meksiko, sedang meninggalkan pelabuhan New York saat kecelakaan terjadi. Kapal itu, yang mengibarkan bendera raksasa Meksiko dan berbagai bendera di tiangnya, sedang dalam misi kunjungan persahabatan ke sejumlah negara.
Tragedi ini terjadi hanya berselang satu tahun dari insiden serupa di AS, ketika kapal kargo menghantam jembatan di Baltimore pada Maret 2024, menyebabkan jembatan tersebut runtuh dan menewaskan enam pekerja jalan.
Saat ini, baik pemerintah Meksiko maupun otoritas AS menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan penyelidikan secara transparan dan menyeluruh.
Belum ada konfirmasi mengenai apakah akan ada tindakan hukum atau disipliner menyusul insiden ini. (Muhammad Reyhansyah)
Baca juga: Dua dari 19 Korban Kapal Meksiko Tabrak Jembatan Brooklyn Meninggal Dunia