Petugas ketika memasang cerobong asap di Kapel Sistina di Vatikan, Sabtu, 3 Mei 2025. Foto: Vatican Media
Vatikan: Konklaf pemilihan Paus baru untuk pengganti Paus Fransiskus resmi dimulai Rabu, 7 Mei 2025, di Kapel Sistina, Kota Vatikan. Sebanyak 133 kardinal yang berusia di bawah 80 tahun telah bersumpah menjaga kerahasiaan dan menyerahkan seluruh perangkat elektronik sebelum memasuki masa isolasi di Wisma Santa Marta.
Proses ini dibuka dengan Misa di Basilika Santo Petrus, diikuti penguncian Kapel Sistina. Jaringan telepon seluler dan sinyal elektronik dimatikan sejak pukul 15.00 waktu Roma, memastikan tidak ada kontak dengan dunia luar hingga asap putih menandai terpilihnya paus baru.
Pada hari pertama, para kardinal mengadakan pertemuan ritual di Kapel Sistina sebelum mulai memberikan suara pada sore harinya. Mereka akan berkumpul kembali setiap pagi dan sore, masing-masing dua kali sehari, untuk memasukkan kertas suara ke dalam altar kecil yang terhubung dengan tungku asap.
Seluruh staf pendukung termasuk petugas medis hingga petugas kebersihan juga terikat sumpah kerahasiaan sejak Senin lalu. Beberapa kardinal menginap di Santa Marta Vecchia karena keterbatasan kamar di wisma utama, namun fasilitas Dirancang untuk menjaga kenyamanan dasar sambil menegakkan nuansa renungan dan pembatasan ketat.
Kerangka waktu pemungutan suara
Secara tradisional, setiap hari konklaf menawarkan empat kesempatan pemungutan suara setelah hari pembukaan. Jika tidak ada calon yang mendapat dua pertiga suara, kertas suara dibakar untuk menghasilkan asap hitam pada sore maupun pagi berikutnya.
Sejarah mencatat kedua paus terakhir yaitu Fransiskus dan Benediktus XVI, terpilih dalam dua hari. Namun catatan terpanjang menunjukkan proses dapat memakan waktu hingga 1.006 hari, seperti pada abad ke-13. Hari-hari pertama yang relatif tertunda kadang diperlukan untuk membangun konsensus di antara kardinal yang baru saling mengenal.
Para kardinal telah mempersiapkan diri sejak kematian Fransiskus pada 21 April, membahas isu-isu seperti reformasi keuangan Vatikan, persatuan gereja, dan tantangan global bagi umat Katolik. Sekitar 80 persen pemilih ditunjuk selama masa Fransiskus, sehingga diskusi juga mencakup arah setelah warisan reformis.
Kardinal Jean-Paul Vesco mencatat bahwa pertemuan persiapan membantu membaurkan pandangan beragam dari lima benua.
“Kami datang dari begitu banyak negara, banyak dari kami belum pernah bertemu sebelumnya. Kini kami saling mengenal,” ujarnya, dikutip dari
The National News, Rabu, 7 Mei 2025, menegaskan pentingnya kohesi sebelum memasuki tahap pemungutan suara.
Kerangka waktu konklaf ini bisa selesai dalam hitungan jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu. Namun setiap tertundanya asap putih akan dimanfaatkan untuk memantapkan pilihan yang mencerminkan harapan jutaan umat Katolik di seluruh dunia. Proses tertutup ini tetap mengandalkan tradisi ribuan tahun, sambil menegaskan tekad untuk membentuk kepemimpinan gereja masa depan.
(
Muhammad Adyatma Damardjati)