Sembilan Calon Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Tertunda Berangkat ke Tanah Suci

Ilustrasi ibadah haji. Foto: Istimewa.

Sembilan Calon Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Tertunda Berangkat ke Tanah Suci

Amaluddin • 4 May 2025 16:55

Surabaya: Sebanyak sembilan calon jemaah haji (CJH)  Embarkasi Surabaya tertunda keberangkatannya menuju Tanah Suci. Penyebabnya beragam mulai dari kendala dokumen hingga alasan kesehatan.

Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Ahmad Sruji Bahtiar, menyampaikan dari total 2.651 jemaah haji yang tergabung dalam kloter 1 hingga 7, sembilan orang di antaranya tidak dapat berangkat sesuai jadwal.

"Yang sudah berangkat itu dari kloter 1 sampai 7, total 2.651 orang. Tapi ada sembilan orang yang belum bisa berangkat," kata Sruji di Surabaya, Minggu, 4 Mei 2025.
 

Baca: Prabowo Bakal Resmikan Terminal Khusus Haji dan Umrah di Bandara Soetta
 
Sruji menyebut empat dari sembilan jemaah tersebut berasal dari kloter pertama, dan sempat tertahan karena persoalan imigrasi saat proses keberangkatan melalui Mecca Road. Setelah dilakukan kajian dan koordinasi intensif, keempatnya akhirnya dipastikan akan diberangkatkan bersama kloter berikutnya.

"Keempat orang ini sudah clear semuanya, tinggal menunggu jadwal keberangkatan berikutnya," jelasnya.

Sementara dua jemaah lainnya yang merupakan pasangan suami istri dari kloter 3 juga mengalami penundaan. Sang suami diketahui dalam kondisi sakit dan masih dalam perawatan, sehingga sang istri pun harus menunda keberangkatan karena tidak bisa bepergian tanpa mahrom.

"Mudah-mudahan suaminya segera pulih agar keduanya bisa diberangkatkan bersama," ungkapnya.

Satu kasus lain terjadi pada seorang jemaah dari kloter 4 yang terkendala karena kesalahan jenis visa dalam Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat). Visa yang tercatat adalah visa umrah, bukan visa haji, sehingga pemberangkatan harus ditunda.

Dalam kondisi seperti ini, kursi yang kosong akan langsung diisi oleh jemaah dari daftar berikutnya, sesuai dengan regulasi maskapai penerbangan.

"Kami tidak boleh membiarkan ada kursi kosong. Jika memungkinkan, langsung kami ganti dengan jemaah cadangan yang sudah siap. Tapi ada aturan dari pihak penerbangan, seperti Saudia Airlines, bahwa penggantian penumpang minimal harus dilakukan delapan jam sebelum keberangkatan," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)