Mendongkrak Daya Saing Butuh Kolaborasi Stakeholder Industri Tekstil

Ketua Umum AGTI, Anne Patricia Sutanto (kiri) dan Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa (kanan). Foto: Dok istimewa

Mendongkrak Daya Saing Butuh Kolaborasi Stakeholder Industri Tekstil

Eko Nordiansyah • 6 November 2025 14:50

Jakarta: Asosiasi Garment dan Textile Indonesia (AGTI) mendukung penuh program Pemerintah Presiden Prabowo Subianto. Salah satu bukti keseriusan AGTI mendukung program asta cita yang diusung Presiden Prabowo adalah upaya AGTI turut serta mendongkrak daya saing produk garmen dan tesktil lokal dengan nilai ekonomi Pancasila.

Ketua Umum AGTI Anne Patricia Sutanto mengatakan, perlu kolaborasi lintas sektor baik antara pengusaha dan pemerintah juga pengusaha dengan sesama pengusaha. Apabila kolaborasi ini berjalan dengan baik, maka potensi ekonomi Pancasila bisa melejit dua kali lipat, bahkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat melampaui negara maju dan negara yang selama ini menjadi kompetitor Indonesia.

"Kami sangat yakin kalau seluruh mitra kami yaitu pemerintah, mitra pengusaha dan juga pekerja yang diwakili berbagai serikat pekerja bersatu di dalam ekonomi Pancasila pastinya kita bisa meningkatkan potensi kita dua kali lipat dan sangat mungkin bahwa kita akan melebihi dari negara-negara yang saat ini menjadi pesaing kita yang penting kita bersatu," kata Anne dalam keterangan tertulis, Kamis, 6 November 2025.
 



(Ilustrasi. Foto: Dok Kemenperin)

Roadmap penguatan daya saing industri tekstil

AGTI juga baru-baru ini menemui Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa untuk melakukan audiensi. Dalam audiensinya, AGTI telah menyampaikan roadmap penguatan daya saing dengan pendekatan analisis SWOT, analisis peningkatan daya saing industri TPT nasional dan ekosistemnya untuk memetakan peluang serta tantangan industri tekstil.

"Seluruh stakeholder baik pemerintah, pengusaha serta berbagai serikat pekerja bersatu agar menciptakan lapangan kerja yang kondusif dan berdaya saing. Bersatunya pemerintah, pengusaha serta serikat pekerja adalah sebuah syarat mutlak untuk mewujudkan ekonomi Pancasila," paparnya.

Anne juga meminta seluruh pengusaha garmen dan tekstil untuk selalu bahu-membahu mengembangkan ekosistem industri ini, sebab industri garmen dan tekstil juga sangat berkontribusi menyerap lapangan pekerjaan dari semua kalangan masyarakat dengan latar belakang pendidikan yang berbeda-beda.

"Karena sila ketiga kita kan persatuan Indonesia, kita ingin itu kita menghimbau kepada semua stakeholders garmen dan tekstil sayangilah industri padat karya ini karena ini memberi transformasi industri yang baik karena pekerja kita enggak usah selalu harus S1, S2, enggak ada pun kita bisa upayakan dalam industri 4.0 yang merupakan program dari Kementerian Perindustrian," tutur dia.

Anne menambahkan, AGTI meyakini membangun industri TPT bukan hanya efisien dan berdaya saing, tapi juga berkeadilan sosial, sesuai prinsip ekonomi Pancasila. Pendekatannya bukan sekadar bisnis, tapi menciptakan nilai tambah dan lapangan kerja baru bersama dengan pemerintah dan pekerja sebagai mitra pengusaha dan akademisi dalam AGTI.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)