DBD di Kota Tasikmalaya Mencapai 237 Kasus

Petugas kesehatan Kota Tasikmalaya melakukan fogging untuk memberantas sarang nyamuk yang kini mulai adanya peningkatan. (MI/Kristiadi)

DBD di Kota Tasikmalaya Mencapai 237 Kasus

Media Indonesia • 10 April 2025 15:50

Tasikmalaya: Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, terus meningkat sejak awal Januari-Maret 2025, tercatat ada 237 kasus. Peningkatan kasus itu menyebabkan dua orang meninggal karena suspek, kemudian delapan orang dirawat di rumah sakit. 

"Kalau melihat kasus DBD yang terjadi di bulan Januari tercatat 75 kasus, Februari 98 kasus dan Maret 60 kasus didominasi semua umur mulai 0-5 tahun tercatat ada 51, usia 6 hingga 12 ada 69, usia 13 hingga 18 ada 26, usia 19 hingga 30 ada 33, usia 31hingga 50 ada 40 dan usia 50 ada 14 orang. Peningkatan kasus tersebut terjadi sejak awal Januari-Maret menyebabkan 8 orang harus mendapat perawatan tetapi dalam kasus ini tidak ada pasien meninggal," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Uus Supangat, Kamis, 10 April 2025.

Uus mengatakan petugas kesehatan masih berupaya merawat pasien usia anak-anak, remaja dan orang tua yang terpapar DBD. Karena, tercatat delapan orang harus dirawat di RSUD Dr Soekardjo dan RS swasta lainnya.

"Kami meminta agar masyarakat tetap selalu rutin menguras bak air, menutup, mengubur (3M), pemberantasan sarang nyamuk serta menjaga pola hidup sehat dan bersih (PHBS). Karena, peningkatan jentik nyamuk masih banyak ditemukan di dalam rumah, dispenser, gantungan pakaian, lubang pagar bambu dan yang lainnya serta masyarakat harus waspada membersihkan lingkungannya," ujar dia.

Menurutnya, kasus DBD di Kota Tasikmalaya harus dikendalikan dan Dinkes tidak bisa berjalan sendiri. Dia mengatakan butuh peran serta masyarakat, terutama dalam melakukan gerakan satu rumah satu jumantik (G1R1J).

"Petugas kesehatan berupaya melakukan edukasi agar masyarakat peduli terhadap lingkungan untuk menekan supaya kasus ini tidak meningkat di tahun 2025, melalui penanganan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) agar jentik nyamuk tidak tumbuh dewasa. Pemerintah daerah juga meminta agar setiap sekolah, kantor dan lingkungan masyarakat selalu menjaga kebersihan," jelas dia. (MI/Kristiadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)