Ilustrasi bencana. Medcom
Atalya Puspa • 13 April 2025 20:34
Jakarta: Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi kejadian bencana di berbagai wilayah Indonesia pada awal April 2025. Hingga Minggu, 13 April 2025, terdapat 18 kejadian bencana yang dilaporkan, dengan sembilan kejadian berdampak signifikan dan mendapat perhatian khusus dari BNPB.
“Sebagian besar kejadian ini merupakan banjir dan angin kencang yang dipicu oleh curah hujan tinggi, serta kondisi lingkungan yang tidak siap menerima limpasan air,” ujar Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi BNPB, Abdul Muhari, dalam keterangannya, Minggu, 13 April 2025.
Salah satu kejadian terbaru terjadi di Jakarta Timur sekitar pukul 02.45 WIB, pada 12 April 2025. Bencana banjir berdampak pada 44 kepala keluarga (KK) atau 125 jiwa, serta merendam 44 rumah. Meski banjir telah surut pada hari yang sama, kejadian ini menjadi pengingat wilayah perkotaan tetap rentan terhadap genangan akibat drainase yang kurang optimal. Kemudian, banjir melanda Kabupaten Boalemo, Gorontalo, akibat luapan Sungai Desa Harapan.
“Sebanyak 1.266 jiwa terdampak, 477 rumah terendam, dan infrastruktur publik seperti rumah ibadah, fasilitas kesehatan, serta jembatan juga mengalami kerusakan,” ujar Abdul.
Beberapa wilayah masih tergenang dengan ketinggian air mencapai 30 cm. Kabupaten Bogor juga dilanda angin kencang yang menyebabkan kerusakan pada 37 rumah dan berdampak pada 50 KK.
“Warga telah melakukan perbaikan secara mandiri, dan situasi kini sudah kondusif," jelas dia.
Baca Juga:
Banjir Landa Permukiman di Bekasi dengan Ketinggian 50 Cm |