Teknologi Aerospace Mutlak untuk Ciptakan Kedaulatan Nasional

Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim/Istimewa

Teknologi Aerospace Mutlak untuk Ciptakan Kedaulatan Nasional

M Sholahadhin Azhar • 13 April 2025 10:58

Jakarta: Teknologi penerbangan aeronautika dan astronautika atau aerospace, dinilai mutlak untuk menciptakan kedaulatan nasional. Fasilitas canggih itu dinilai sebagai syarat utama.

“Kedaulatan negara tidak cukup hanya di darat dan laut. Udara adalah dimensi strategis yang harus dikuasai. Inovasi di bidang dirgantara bukan hanya alat pertahanan, tetapi juga simbol kemandirian sebuah bangsa,” kata Ketua Pusat Studi Air Power Indonesia Marsekal TNI (Purn.) Chappy Hakim, dalam keterangan tertulis, Minggu, 13 April 2025. 

Hal tersebut diungkap Chappy, saat hadir sebagai salah satu pembicara utama dalam acara Aerospace Innovation Summit 2025. Agenda itu diselenggarakan di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB) pada Sabtu, 12 April 2025.
 

Baca: Pergerakan Penumpang Arus Balik di Bandara Soetta Tembus 97.885 Orang

Penekanan terhadap aerospace ini diungkap Chappy dalam pemaparan bertajuk “Kedaulatan Udara dan Inovasi Teknologi Dirgantara sebagai Pilar Strategi Pertahanan Negara”. Chappy menilai penguasaan teknologi itu merupakan salah satu syarat utama bagi kedaulatan nasional di era modern.

Acara ini juga dihadiri oleh pembicara dari berbagai institusi industry penerbangan, antara lain perwakilan dari Airbus, Turkish Aerospace Industries (TAI), dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Mereka berbagi wawasan dan pengalaman dalam pengembangan sistem teknologi penerbangan mutakhir, termasuk pesawat tanpa awak, avionik generasi terbaru, serta kolaborasi riset global.

Selain kalangan industri, hadir pula Rektor ITB Tata Dirgantara, para dosen, dekan Fakultas Teknik Penerbangan, peneliti, dan mahasiswa dari berbagai jurusan Teknik penerbangan. Dalam sambutannya, Tata menekankan pentingnya kolaborasi antara akademisi dan industri untuk mempercepat kemajuan kedirgantaraan nasional.

“Summit ini menjadi titik temu strategis antara kampus, industri, dan pembuat kebijakan dalam membangun ekosistem aerospace Indonesia yang mandiri dan berdaya saing global,” ujar Tata Dirgantara.

Aerospace Innovation Summit 2025 menandai komitmen ITB untuk terus berperan aktif sebagai pusat pengembangan ilmu dan teknologi dirgantara nasional. Diharapkan forum ini dapat memperkuat sinergi lintas sektor dan mempercepat lahirnya inovasi-inovasi strategis yang mendukung kedaulatan udara Indonesia.

Diakhir sesi akhir acara Talkshow para pembicara menerima cinderamata dari ketua penyelenggara Aerospace Innovation Summit 2025 Institute Teknologi Bandung. Pada kesempatan itu Chappy Hakim juga menyerahkan buku karyanya berjudul Keamanan Nasional dan Penerbangan kepada Rektor ITB Tata Cipta Dirgantara.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)