Suasana pertandingan RANS Simba Bogor vs Pacific Caesar Surabaya (dok. IBL)
Gregorius Gelino • 12 April 2025 21:57
Bogor: Rans Simba Bogor membuktikan bahwa mereka layak berada di peringkat pertama klasemen sementara IBL GoPay 2025. Rans berhasil mengatasi demam panggung di laga pertama putaran kedua dengan mengalahkan Pacific Caesar Surabaya, 101-93, di GOR Pacific, Kamis malam (10/4). Rans kini punya 11 kemenangan beruntun yang untuk melengkapi rekornya menjadi 12-2.
Membuka putaran kedua musim reguler IBL GoPay 2025, Pacific Caesar Surabaya menjamu Rans Simba Bogor, di GOR Pacific, Kamis malam (10/4). Seperti biasanya, Pacific tampil agresif di kuarter pertama. Mereka memimpin dengan skor 30-25. Tetapi Rans bangkit untuk meredam serangan Pacific, dan membalikkan keadaan menjadi 56-49 saat turun minum.
Pacific tampil meyakinkan di awal laga yang sekaligus menandai kembalinya head coach Andika Supriadi Saputra di IBL. Kombinasi serangan yang apik dengan transisi cepat, sempat menyulitkan Rans. Apalagi ada AJ Bramah yang sangat kuat di paint area untuk membawa timnya unggul lima angka (30-25). Pacific tampak mudah memasuki paint area Rans, sehingga mereka mampu mencetak 8 dari 10 tembakan dari dalam busur. Sementara kedua tim sama-sama tampil produktif dengan field goals precentage di atas 50%.
Tetapi Rans adalah tim peringkat pertama. Mereka tahu caranya untuk bangkit dari tekanan Pacific. Di kuarter kedua, Rans menguasai paint area. Membatasi pergerakan Pacific, dan juga merebut 14 rebound untuk melengkapi penampilan mereka yang solid. Rans menambahkan 31 poin di kuarter kedua untuk membalikkan keadaan menjadi 56-49. Akurasi tembakan Pacific turun menjadi 36,4% di kuarter kedua, yang membuat mereka tertinggal.
Tiga pemain inti Pacific membukukan double digit points. AJ Bramah mencetak 16 poin, kemudian Aven Ryan Pratama dan Frank Victor Johnson masing-masing mencetak 12 poin. Dari Rans, KJ Buffen mencetak 24 poin dengan 10 dari 16 perobaan tembakan hanya di babak pertama saja. Sedangkan Aaron Fuller mencetak 16 poin. Meski Pacific melimitasi gerakan Devon Van Oostrum tetapi kontribusi pemain heritage tersebut dalam transisi cukup bagus. Karena Rans bisa mencetak 20 fast-break points di babak pertama.
"Pokoknya defense harga mati di laga ini. Khususnya untuk defense one-on-one tidak boleh mudah untuk dilewati lawan," kata Coach Dhimaz Aniz Setiaputra saat jeda pertandingan.
Tuan rumah Pacific yang dipimpin head coach baru Andika Supriadi Saputra tampil agresif di kuarter pertama dengan keunggulan 30-25. Tetapi Rans mampu bangkit di kuarter kedua dan ketiga untuk menciptakan margin 16 angka (82-66) sebelum memasuki kuarter terakhir. Rans dengan pertahanan yang bagus, mampu menahan kebangkitan Pacific di kuarter keempat.
Lewat kemenangan kali ini, Rans sudah berhasil menyapu bersih Pacific (2-0) untuk musim 2025. Tentu saja, mereka juga sukses merusak harapan Pacific untuk bangkit di putaran kedua. Memberikan kekalahan ke-11 bagi Pacific, dari 14 pertandingan mereka.
Rans dipimpin oleh KJ Buffen yang mencetak 36 poin dengan akurasi tembakan 15 dari 25 percobaan. Menambahkan sembilan assist dan empat rebound untuk penampilan pertamanya di putaran kedua. Aaron Fuller melengkapi catatan double-double dengan 29 poin dan 13 rebound. Keduanya menjadi faktor utama keunggulan Rans di paint area dengan 52 points in the paint dan 40 rebound.
Kapten tim Rans, Devon Van Oostrum juga tidak bisa dibendung oleh Pacific. Oostrum kesulitan dengan hanya mencetak empat poin di babak pertama. Namun dia kembali tampil cemerlang dan menyelesaikan laga dengan catatan 16 poin, termasuk 10 dari 10 percobaan free throw, serta 12 assist dan lima rebound. Rans kali ini bisa mencetak 30 assist dalam satu pertandingan, serta menambahkan 29 poin dari fast-break.
Kubu tuan rumah sebenarnya juga tidak bisa dibilang buruk. Lima pemain intinya mencetak double digit points, dipimpin oleh AJ Bramah dengan torehan 31 poin, 14 rebound, dan delapan assist. Miguel Miranda menyusul dengan 15 poin, lalu Frank Victor Johnson 14 poin, Aven Ryan Pratama 12 poin, dan Daffa Dhoifullah 10 poin. Namun masalah konsistensi dan respons dari serangan lawan di kuarter kedua masih menjadi masalah bagi Pacific.