KLHK Temukan Pelanggaran Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri ESDM Berkata Lain

Deputi Bidang Pengendalian Pencermaran BPLH, Rasio Ridho Sani. Metro TV

KLHK Temukan Pelanggaran Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri ESDM Berkata Lain

Surya Perkasa • 10 June 2025 16:43

Raja Ampat: Polemik tambang nikel di Kabupaten Raja Ampat terus mencuat. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) serta Badan Pengendalian Lingkungan Hidup mengungkap adanya indikasi pelanggaran lingkungan. Pelanggaran itu dilakukan beberapa perusahaan tambang di kawasan tersebut.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, menyatakan ada indikasi kuat pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh PT ASP di Pulau Manuran, bagian utara Raja Ampat. Dia menyebut Pelaksanaan kegiatan penambangan di pulau kecil itu kurang hati-hati sehingga ada potensi pencemaran lingkungan yang cukup serius.

Badan Pengendalian Lingkungan Hidup juga menemukan sejumlah pelanggaran, mulai dari pengolahan air tambang yang tidak sesuai aturan hingga kegiatan eksplorasi di luar perizinan.

“Ada perusahaan yang dam-nya jebol, berdampak terhadap kualitas lingkungan. Ada pula yang belum mengantongi persetujuan lingkungan tetapi sudah melakukan eksplorasi,” ungkap Deputi Bidang Pengendalian Pencermaran BPLH, Rasio Ridho Sani, dikutip dari Metro Pagi Primetime, Metro TV, Selasa, 10 Juni 2025.
 

Baca juga: 
Penutupan Tambang Nikel di Raja Ampat Selamatkan Masa Depan Pariwisata

Menanggapi temuan tersebut, PT Gag Nikel sebagai salah satu perusahaan tambang yang beroperasi di wilayah Raja Ampat, memutuskan menghentikan kegiatan penambangan sementara waktu per 5 Juni 2025. Langkah ini diambil sambil menunggu hasil verifikasi dan kajian dampak lingkungan dari kementerian terkait.

Lain kata KLHK, beda ucap Menteri ESDM

KLHK menemukan dugaan pelanggaran pencemaran lingkungan, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia, berkata lain usai mengunjungi langsung lokasi tambang. Dia justru mengajak publik untuk menilai kondisi di lapangan secara objektif.

Kunjungan Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia ke Pulau Gag, Raja Ampat, disambut hangat warga. Dalam perbincangannya dengan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) setempat, warga disebut Bahlil mengaku baik-baik saja dan aktivitas tambang tidak mengganggu kehidupan masyarakat.

Bahlil juga menyempatkan diri menyambangi sekelompok warga yang membentangkan spanduk bertuliskan “Langit dan laut kami biru, ikan pun berlimpah”. Ia pun menegaskan bahwa masyarakat bisa melihat langsung kondisi alam di sana.

“Teman-teman kan sudah di sini, bisa melihat mana informasi yang objektif. Kalau memang tidak bagus, kita punya kewajiban memperbaiki. Tapi kalau bagus, kita juga harus objektif,” ujar Bahlil.

(Calista Vanis)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Surya Perkasa)