Presiden Amerika Serikat Donald Trump. The New York Times
Washington: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa, 10 Juni 2025, menyatakan bahwa pengerahan Garda Nasional ke Los Angeles masih terus berlanjut. Meskipun Gubernur California mengklaim bahwa tindakannya telah berhasil meredam kekerasan di wilayah tersebut.
Trump diketahui memutuskan untuk mengerahkan Garda Nasional selama seminggu. Ia menentang Gubernur California, Gavin Newsom dan Wali Kota Los Angeles, Karen Bass yang memperingatkan bahwa tindakan tersebut hanya akan mengobarkan ketegangan yang disebabkan oleh penggerebekan deportasi massal oleh presiden.
Sekitar 4.000 anggota Garda Nasional dan 700 Marinir AS telah dikerahkan. Sementara itu, protes telah menyebar ke kota-kota lain di seluruh negeri, termasuk New York, Dallas, dan Austin yang terpencil sebagai tanggapan atas tindakan keras terhadap demonstrasi.
Namun, Trump menegaskan bahwa tindakannya ini dapat dibenarkan ketika berbicara dengan wartawan di Gedung Putih. Ia menyalahkan orang-orang yang digambarkannya sebagai "pemberontak bayaran atau agitator atau pembuat onar."
Sementara itu, Newsom mengumumkan pada hari Senin bahwa LA menggugat pemerintahan Trump atas tindakan menurutnya mengancam kedaulatan negara bagian. "Ini adalah langkah yang menuju otoritarianisme yang mengancam fondasi republik kita. Kita tidak bisa membiarkannya begitu saja,” sebut Newsom.
Trump mengatakan bahwa Garda Nasional akan tetap berada di LA sampai tidak ada bahaya, tetapi ia kemudian mengklaim telah menghentikan kekerasan di wilayah itu.
"Pagi ini sangat tenang. Kita lihat apa yang terjadi nanti. Namun, mereka tahu jika mereka pergi ke sana, mereka tidak akan ke mana-mana karena kami memiliki Garda Nasional,” ujar Trump, seperti dikutip
Anadolu, Rabu 11 Juni 2025.
Ketika ditanya apakah akan menggunakan Undang-Undang Pemberontakan, Trump tetap membuka peluang untuk menggunakan salah satu undang-undang untuk mengaktifkan militer terhadap kerusuhan dalam negeri.
"Jika memang ada pemberontakan, saya pasti akan menggunakannya. Kita lihat saja nanti," kata Trump.
Ia menyebut bahwa para demonstran adalah orang-orang yang berbahaya. “Mereka adalah orang-orang jahat. Mereka berhadapan dengan kekuatan yang besar, dan mereka menyerah."
Protes diketahui meletus pada hari Jumat lalu, setelah agen Imigrasi dan Penegakan
Bea Cukai (ICE) menggerebek bisnis-bisnis lokal dan menahan ratusan orang yang diduga tinggal di AS secara ilegal. Para pengkritik penggerebekan tersebut mengatakan ICE mengincar para migran tak berdokumen yang taat hukum, dan bukan para penjahat seperti yang disebut Trump.
(Nada Nisrina)