Ilustrasi KAI Logistik. Foto: Dok istimewa
Jakarta: PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik) mencatat layanan pengiriman barang retail melalui KALOG Express mengalami kenaikan sembilan persen hingga Mei 2025 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Capaian ini memperkuat posisi KAI Logistik dalam segmen logistik retail berbasis kereta api.
Direktur Pengembangan Usaha KAI Logistik, Riyanta mengatakan, peningkatan tersebut mencerminkan respons positif dari masyarakat terhadap layanan pengiriman retail KAI Logistik. Hingga Mei 2025, KALOG Express mengelola pengiriman barang retail dengan rata-rata volume bulanan sebesar 4.871 ton.
“Dengan total volume mencapai 24.356 ton. Angka ini naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 22.427 ton, atau meningkat sembilan persen,” kata Riyanta dalam keterangan tertulis, Rabu, 11 Juni 2025.
Volume pengiriman tertinggi masih didominasi oleh paket dan sepeda motor, yang masing-masing mencapai 16.685 ton dan 6.996 ton. Selain itu, pengiriman hewan peliharaan sebanyak 698 ton, serta pengiriman barang elektronik, sepeda, dan barang lainnya yang turut berkontribusi pada peningkatan volume.
(Ilustrasi KAI Logistik. Foto: Dok istimewa)
Sektor logistik nasional terus berkembang
Berdasarkan data dari Chain Indonesia, sektor transportasi dan pergudangan pada tahun 2025 diproyeksi akan berkontribusi terhadap produk domestik bruto (PDB) Indonesia sebesar Rp1.623,65 triliun. Sektor ini diperkirakan tumbuh sebesar 12,53 persen, termasuk didalamnya transportasi barang dan pergudangan.
Menanggapi tren tersebut, Riyanta menegaskan bahwa pencapaian KALOG Express tidak lepas dari strategi dan inovasi berkelanjutan yang diterapkan perusahaan dalam menghadapi tren industri logistik di Indonesia. Pertumbuhan KALOG Express juga merupakan hasil dari strategi dan inovasi berkelanjutan.
“Seperti peningkatan kualitas layanan, perluasan jangkauan melalui pembukaan service point baru, serta penguatan platform digital Aplikasi KAI Logistik TRAX untuk memberikan kemudahan akses layanan kepada pelanggan,” lanjut Riyanta.
KAI Logistik juga mengimplementasikan program Gerai, yaitu sistem kemitraan untuk titik layanan atau
dropping point. Dalam sistem ini, mitra hanya menerima barang dari pelanggan dan selanjutnya proses pengiriman akan dikelola oleh petugas operasional KALOG Express sehingga memperluas jangkauan layanan.
Ke depan, ia mengungkapkan, KAI Logistik berkomitmen untuk terus meningkatkan dan memperluas layanan retail logistik. Salah satu pengembangan strategis yang tengah dieksplorasi adalah layanan
cold chain logistics, termasuk penyediaan sarana
cold storage dan kendaraan angkut berpendingin.
“Layanan ini untuk mendukung pengiriman produk-produk yang sensitif terhadap suhu. Selain itu, perusahaan juga akan menambah jumlah service point berbasis pemetaan wilayah dan potensi komoditas unggulan,” tutup Riyanta.