PMI Buka Dapur Umum untuk Pengungsi Banjir di Tangerang

Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tangerang membuka dapur umum untuk membantu warga terdampak banjir. Metrotvnews.com/ Hendrik Simorangkir

PMI Buka Dapur Umum untuk Pengungsi Banjir di Tangerang

Hendrik Simorangkir • 29 January 2025 17:08

Tangerang: Palang Merah Indonesia (PMI) membuka dapur umum untuk membantu warga terdampak banjir di Kabupaten dan Kota Tangerang. Banjir di dua wilayah ini terjadi usai hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sejak Selasa malam, 28 Januari 2025.

"Dapur umum menjadi salah satu solusi dalam penanganan sementara bagi para korban banjir, lantaran masyarakat terdampak banjir belum bisa beraktivitas normal karena banjir tersebut," kata Ketua Bidang Penanggulangan Bencana PMI Kabupaten Tangerang, Suparji Rustam, Rabu, 29 Januari 2025.
 

Baca: Tanggul Jebol, Rumah Warga Kuanyar Jepara Terendam
 
Suparji menuturkan pihaknya juga mendistribusikan bantuan logistik untuk kebutuhan para korban banjir, seperti air mineral, biskuit bayi, mi instan, roti beras, dan selimut.

"Pendistribusian bantuan kita serahkan di dua desa terdampak, yakni Desa Mekar Sari, meliputi 5 RT di Perumahan Nuansa Mekar Sari dan Desa Rajeg yang menimpa Perumahan Bumi Anugrah Sejahtera," jelasnya.

Banjir yang menerjang di Kabupaten Tangerang mengakibatkan lebih dari 400 Kepala Keluarga (KK) terdampak. Ketinggian air hingga saat ini berkisar 30-50 sentimeter di wilayah tersebut. 

Sementara Ketua PMI Kota Tangerang, Oman Jumansyah, mengatakan berdasarkan datanya terdapat enam kecamatan terdampak banjir, yakni Kecamatan Benda, Periuk, Neglasari, Karawaci, Jatiuwung, dan Batuceper. Ketinggian air bervariasi antara 30-100 sentimeter.

"Satu unit ambulans, satu unit perahu karet, serta tim Satuan Tugas Penanggulangan Bencana (SATGANA) ke Perumahan Bandara Mas, Kecamatan Neglasari, guna mengevakuasi warga yang terdampak banjir dengan ketinggian air mencapai sentimeter," kata Oman.

Oman menjelaskan selain melakukan evakuasi pihaknya juga membuka Posko Siaga Bencana 24 jam sebagai langkah antisipasi terhadap dampak bencana hidrometeorologi.

Posko ini menyediakan berbagai perlengkapan layanan kesehatan, fasilitas evakuasi banjir, serta tim tanggap darurat yang siap diterjunkan kapan saja.

"Kota Tangerang telah menetapkan status darurat bencana hidrometeorologi sejak akhir 2024. Kami juga menyiapkan tiga unit ambulans, dua mobil jenazah, perahu karet, serta 30 personel SATGANA yang berasal dari relawan PMI Kota Tangerang," jelasnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)