Sekjen Antonio Guterres di markas besar PBB. Foto: X/guterres?
Fajar Nugraha • 22 September 2025 21:22
New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa(PBB) Antonio Guterres memperingati hari jadi lembaga itu yang ke-80 tahun. Sekjen Guterres menyebutkan bahwa prinsip organisasi itu tengah diserang.
Guterres memuji sosok yang di awal pembentukan PBB dilandasi idealisme perdamaian yang paling praktis dan yang berani.
"Perdamaian adalah upaya yang paling berani, paling praktis, dan paling penting. Dan dalam membangun Perserikatan Bangsa-Bangsa, mereka menciptakan sesuatu yang luar biasa," ujar Sekjen Guterres, dikutip dari situs UNTV.
"Sebuah tempat di mana semua bangsa, besar maupun kecil, dapat bersatu untuk memecahkan masalah yang tak dapat dipecahkan oleh satu negara pun sendirian. Namun, saat ini, prinsip-prinsip Perserikatan Bangsa-Bangsa sedang diserang lebih dari sebelumnya," imbuh Sekjen Guterres,
"Saat kita bertemu, warga sipil menjadi sasaran, dan hukum internasional diinjak-injak di Gaza, Ukraina, Sudan, dan sekitarnya. Saat kita bertemu, kemiskinan dan kelaparan meningkat seiring kemajuan dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang tersendat,"imbuh Giterren.
Saat kita bertemu, planet ini terbakar oleh kebakaran, banjir, dan rekor panas yang mengamuk melalui kekacauan iklim. Dan pada saat yang sama, kita sedang bergerak menuju dunia multipolar, tetapi tanpa lembaga multilateral yang kuat, multipolaritas memiliki risikonya sendiri, seperti yang dipelajari Eropa dalam Perang Dunia I.
Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, Sekjen Guterres mengatakan, tidak hanya harus membela PBB, tetapi juga harus menerjemahkannya. Dan itulah tujuan Agenda 2030, Pakta untuk Masa Depan, dan inisiatif UN80, untuk memperbarui fondasi kerja sama internasional, dan untuk memastikan bahwa kita dapat memberikan manfaat bagi semua orang di mana pun.
PBB telah memimpin jalan menuju beberapa kemenangan terbesar umat manusia. Pemberantasan cacar, penyembuhan lapisan ozon, dan yang terpenting, pencegahan perang dunia ketiga. Ujian-ujian 80 tahun ke depan akan terasa familier sekaligus baru.
Perjuangan akan terus berlanjut melawan perang dan kemiskinan, tetapi juga kekacauan iklim, teknologi yang tak terkendali, militerisasi ruang angkasa, dan krisis-krisis yang belum dapat kita bayangkan. Untuk menghadapi tantangan-tantangan ini, marilah kita ingat apa yang para pendiri kita ketahui, satu-satunya jalan ke depan adalah bersama.
Marilah kita bangkit pada momen ini dengan kejelasan, keberanian, dan keyakinan, dan marilah kita wujudkan janji perdamaian.