Proses evakuasi kendaraan jeep wisata terperosok ke jurang di jalur menuju Gunung Bromo/Dok. Polres Malang.
Daviq Umar Al Faruq • 6 October 2025 17:29
Malang: Sebuah kendaraan jeep wisata jenis Toyota Hardtop terperosok ke jurang di jalur menuju Gunung Bromo pada Minggu sore, 5 Oktober 2025. Kecelakaan terjadi di Jalan Raya Dusun Jarak Ijo, Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, diduga akibat rem blong saat melintasi turunan tajam.
Kasatlantas Polres Malang, AKP Muhammad Alif Chelvin Arliska, membenarkan terjadinya insiden tersebut. Ia menjelaskan mobil yang dikemudikan N, 40, warga Kepanjen, sedang melaju dari arah Timur ke Barat sebelum akhirnya kehilangan kendali.
"Dari hasil olah TKP, kendaraan diduga mengalami kegagalan pengereman saat melintasi turunan tajam dan menikung di jalur Ngadas. Mobil oleng ke kanan lalu terperosok ke jurang," jelas AKP Alif saat dikonfirmasi, Senin, 6 Oktober 2025.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan ini. Ketiga penumpang yang terdiri dari pengemudi dan dua pelajar asal Kupang hanya mengalami luka-luka ringan. Ketiga korban telah dievakuasi ke RS Sumber Sentosa Tumpang untuk mendapatkan perawatan medis.
"Semua korban berhasil dievakuasi dalam kondisi sadar. Mereka mendapat perawatan medis dan dipastikan dalam keadaan stabil," tambah Alif.
Proses evakuasi kendaraan dari dasar jurang dilakukan dengan bantuan warga setempat. Sementara itu, Unit Gakkum Satlantas Polres Malang telah memproses TKP dan mengamankan barang bukti terkait kecelakaan.
Alif mengimbau para pengemudi jeep wisata agar lebih berhati-hati saat melintasi jalur ekstrem menuju Bromo. Khususnya di kawasan Poncokusumo–Ngadas yang dikenal memiliki medan menurun curam dan berkelok tajam.
"Kami mengingatkan seluruh pengemudi jeep wisata agar memastikan kondisi kendaraan dalam keadaan prima, terutama sistem pengereman, sebelum mengangkut penumpang menuju kawasan Bromo," tegas Alif.
Polres Malang akan terus meningkatkan patroli keselamatan di jalur wisata tersebut. Langkah ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan serupa di masa mendatang.
"Kami tidak hanya menindak, tapi juga mengedukasi. Tujuannya agar wisata ke Bromo tetap aman dan nyaman bagi masyarakat," pungkas Alif.