Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan Digital di Aula Gedung BI Perwakilan Kalimantan Barat.
Al Abrar • 18 April 2025 10:44
Pontianak: Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kalimantan Barat menyatakan dukungannya terhadap digitalisasi pencatatan keuangan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di wilayahnya. Hal ini disampaikan dalam kegiatan Pelatihan Pencatatan Transaksi Keuangan Digital yang digelar komunitas Keluarga Khatulistiwa di Aula Gedung BI Kalbar, Kamis, 17 Aprl 2025.
Analis Junior Unit Implementasi Sistem Pembayaran BI Kalbar, Titin, mengatakan digitalisasi menjadi langkah penting bagi UMKM agar bisa berkembang ke tingkat nasional. Ia mendorong pelaku UMKM di Pontianak untuk mulai menggunakan sistem pembayaran digital dalam transaksi usahanya.
“UMKM di sini harus Go Digital, jangan hanya berhenti di daerah. Dengan sistem pembayaran digital, transaksi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa harus datang langsung ke tempat usaha,” ujar Titin.
Titin juga menyambut baik kehadiran berbagai aplikasi kasir digital yang mulai bermunculan di Kalimantan Barat. Menurutnya, BI bersikap netral dan membuka ruang bagi semua penyedia layanan digital untuk berkompetisi secara sehat.
“Semua aplikasi yang mendukung sistem pembayaran digital itu baik. Kami tidak memihak salah satu aplikasi. Silakan berkompetisi dan berikan pelayanan terbaik bagi UMKM,” tambahnya.
Salah satu penyedia aplikasi kasir digital yang hadir dalam acara tersebut adalah Eastpos. Inisiator Eastpos, Riki, menyatakan kesiapan aplikasinya untuk bersaing di pasar lokal dan nasional.
“Eastpos resmi hadir hari ini dan kami optimistis bisa diterima dengan baik. Aplikasi ini gratis, bisa diunduh di ponsel Android, dan memiliki banyak fitur yang dibutuhkan UMKM,” jelas Riki.
Riki menambahkan, Eastpos memiliki fitur pencatatan keuangan, kasir digital, transfer saldo real-time, pembayaran melalui QRIS, transaksi cepat kurang dari satu menit, hingga laporan keuangan otomatis. Selain itu, Eastpos juga menyediakan fitur produk digital seperti PPOB, top up, dan pulsa—fitur yang diklaim belum dimiliki oleh kompetitor lainnya.
Untuk memperluas jangkauan, Eastpos akan melakukan roadshow pelatihan digitalisasi keuangan ke berbagai kelompok UMKM di Kalimantan dan daerah lain di Indonesia.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kota Pontianak, Amirullah, menilai edukasi mengenai transaksi non-tunai kepada pelaku UMKM harus digencarkan. Ia menegaskan pentingnya adaptasi UMKM terhadap perkembangan teknologi.
“Di era serba cepat berbasis teknologi informasi, UMKM harus bisa mengikuti perkembangan, terutama dalam hal transaksi elektronik,” kata Amirullah.
Ia berharap, dengan kemampuan digital, produktivitas, dan pasar yang berkembang, UMKM Pontianak bisa naik kelas sesuai dengan program UMKM Naik Kelas.
Menurut Amirullah, UMKM memiliki daya tahan tinggi terhadap krisis ekonomi. Ia menyebut kredit macet (non-performing loan) dari sektor UMKM tergolong rendah, sehingga dinilai bankable. “Mereka hanya perlu didukung dari sisi administrasi keuangan agar lebih layak mendapatkan akses pembiayaan,” pungkasnya.