ilustrasi medcom.id
Media Indonesia • 29 July 2025 11:56
Bandung: Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) melaporkan kasus dugaan perdagangan data pribadi 4,6 juta warga di dark web ke polisi. Meski demikian, Pemprov Jabar menegaskan seluruh data mereka tetap aman dan tidak terjadi kebocoran.
Wakil Gubernur Jabar, Erwan Setiawan mengatakan data yang diklaim bocor oleh sebuah akun anonim di media sosial bukan berasal dari server Pemprov Jabar. Hal tersebut merupakan tindakan oknum yang menggunakan nama dan logo instansi pemprov tanpa izin.
“Saya telah mendapatkan konfirmasi dari Kadiskominfo. Sudah dipastikan bahwa tidak ada data resmi Pemprov yang bocor, termasuk yang ditampilkan dalam screenshot menggunakan logo Pemprov dan Biro Pemotda,” kata Erwan di Bandung, Selasa, 29 Juli 2025.
Erwan menegaskan akun yang mengaku memiliki dan menjual data warga Jabar hanyalah pihak tidak bertanggung jawab yang memanipulasi identitas Pemprov untuk menipu masyarakat. Ini jelas bukan peretasan terhadap sistem resmi Pemprov.
Menurut Erwan, hingga kini tim keamanan siber Pemprov Jabar terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk mengusut pelaku. “Jadi masyarakat tidak perlu cemas, karena tidak ada kebocoran data dari kami. Kami sudah berkoordinasi dengan Ditsiber Polda Jabar dan dipastikan tidak ada data pemprov yang bocor dan kami berharap pelaku segera teridentifikasi,” beber Erwan.
Baca: Pemprov Jabar Gerak Cepat Usut Dugaan Peretasan 4,5 Juta Data Pribadi |