Imbauan ini disampaikan menyusul evaluasi kondisi kesehatan jemaah hingga angka kematian jemaah haji yang kerap terjadi setiap tahunnya.
Pada musim haji tahun ini, sebagian besar kasus gangguan kesehatan hingga wafatnya jemaah disebabkan oleh penyakit penyerta dan kelelahan fisik.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes Liliek Marhaendro Susilo mengatakan, calon
jemaah haji yang sudah mendapatkan kuota haji, jauh-jauh hari sudah harus mempersiapkan diri dengan melakukan gaya hidup sehat, rajin olahraga, makan makanan bergizi, dan istirahat yang cukup.
Menurutnya, rangkaian panjang ibadah haji tak hanya membutuhkan kekuatan mental, tetapi juga kekuatan fisik. Dengan kondisi geografis Indonesia yang berbeda-beda, perjalanan biasanya membutuhkan waktu berjam-jam, bahkan hitungan hari dari rumah ke embarkasi.
"Belum lagi penerbangan ke Arab Saudi selama sembilan jam. Bisa dikatakan ibadah haji itu sesungguhnya ibadah yang menuntut kekuatan fisik," kata Liliek, yang dikutip Rabu, 18 Juni 2025.
Setelah puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), angka kematian jemaah meningkat, bahkan mencapai belasan orang per hari. Kemenkes mencatat banyak jemaah batal pulang karena kondisi kesehatan yang memburuk.
Aktivitas tambahan seperti umrah sunah berulang, ibadah Arba’in di Masjid Nabawi, hingga ziarah juga dinilai terlalu padat sehingga perlu perhatian khusus apalagi terkait kondisi fisik jemaah.
Suhu ekstrem di Makkah, yang bisa mencapai 48 derajat Celsius, seharusnya menjadi perhatian, jemaah disarankan beribadah di malam hari jika merasa sehat.
"Suhu di Kota Makkah bisa mencapai hingga 48 derajat Celsius. Orang Arab sendiri tidak keluar di siang hari, maka kita yang dari daerah sejuk dan nyaman, kalau mau ke Masjidil Haram sebaiknya malam hari saja, itupun jika kondisi kesehatannya baik-baik saja," lanjutnya.
Menurut Liliek, banyak pasien di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Makkah mengalami sesak napas dan gangguan jantung akibat kelelahan dari ibadah yang berlebihan. Ia menegaskan pentingnya dukungan dari petugas, KBIHU, dan ketua rombongan agar jemaah tidak memaksakan diri.
Dengan persiapan fisik yang baik dan edukasi sejak dini, diharapkan ibadah haji dapat berlangsung lancar dan aman.