Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan menghadirkan beberapa korban online scam di Myanmar saat tiba di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
Hendrik Simorangkir • 18 March 2025 23:37
Tangerang: Kepala Divisi Hubungan Internasional (Kadiv Hubinter) Polri, Irjen Krishna Murti mengatakan, saat masih terdapat beberapa warga negara Indonesia (WNI) di Myanmar yang enggan pulang ke Tanah Air. Mereka yang bertahan beralasan mendapatkan keuntungan besar selama bekerja sebagai online scam.
"Berdasarkan data kami, masih ada WNI yang berada di Myanmar dan tidak mau pulang, karena mereka di sana mendapat keuntungan meski telah menjadi korban," ujarnya di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Selasa, 18 Maret 2025.
Menurut Krishna, WNI yang masih bertahan diduga merupakan pelaku dalam tindak pidana perdagangan orang (TPPO). Mereka mencari pekerja untuk online scam.
"Bahkan ada pelaku yang mengatakan telah mendapatkan Rp500 juta dari mengajak satu korban dari Indonesia dengan scam online. Kalau kita rata-ratakan 1 pelaku mendapat 5 korban, berapa puluh ribu warga Indonesia menjadi korban scam online yang dioperasikan dari Myanmar," jelasnya.
Namun ada juga WNI yang menjadi korban telah dipulangkan ke Tanah Air, tetapi memilih untuk kembali ke Myanmar dengan bekerja di tempat yang sama yakni sebagai online scam.
"Ya semua itu demi keuntungan yang mereka dapati di sana," katanya.
Sebelumnya, sebanyak 554 warga negara Indonesia (WNI) yang diduga menjadi korban tindak pidana perdagangan orang (TPPO) di Myanmar dipulangkan ke Tanah Air. Mereka menjadi korban online scam.