Angin Kencang Sapu 34 Rumah  di Garut

Rumah rusak akibat angink kencang di Garut.

Angin Kencang Sapu 34 Rumah di Garut

Media Indonesia • 18 February 2025 20:54

Garut: Hujan deras disertai angin kencang terjadi pada Selasa siang, 18 Februari 2025, menyebabkan puluhan pohon tumbang, 34 rumah rusak di Desa Putrajawa, Desa Selaawi, Kecamatan Selaawi dan satu rumah ambruk terjadi di Kampung Sidanghayu, Desa Pasanggrahan, Kecamatan Sukawening. Akibatnya, pemilik rumah terpaksa mengungsi.

Camat Selaawi Fahmi Fauzi mengatakan hujan deras disertai angin kencang yang terjadi di Kabupaten Garut menyebabkan pohon tumbang, atap genting terbang, rumah tertimpa pohon, papan billboard roboh, 34 rumah tersapu angin kencang. Namun, kejadian itu tidak menimbulkan korban jiwa tapi dampak dari peristiwa mengalami kerugian Rp12 juta.

"Pemerintah Kecamatan Selaawi bersama BPBD, TNI, Polri, Tagana, dan masyarakat melakukan evakuasi pembersihan puing, dan pendataan kerusakan. Karena, angin kencang yang terjadi banyak rumah rusak terutama pada atap genting dan sebagian tertimpa pohon tumbang, beruntung tidak ada korban jiwa," kata dia, Selasa, 18 Februari 2025.

Sementara itu, Camat Sukawening, Jeje Jenal Abidin, mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi di wilayahnya menyebabkan rumah milik Ade Alimudin, 58, ambruk di Kampung Sidanghayu, Desa Pasanggrahan, karena kondisi bangunan lapuk dan tidak mampu menahan intensitas hujan tinggi yang terjadi beberapa hari. Kejadian tersebut tak menimbulkan korban jiwa tapi pemilik rumah terpaksa harus mengungsi.

"Rumah berukuran 9 x 9 dalam kondisi mengalami kerusakan berat dan berbagai upaya yang dilakukan warga bersama tim gabungan melakukan bergotong royong hingga mengevakuasi semua barang milik korban ke tempat lebih aman. Akan tetapi, petugas juga membersihkan material dan puing-puing rumah berserakan supaya tidak terjadi hal yang diinginkan," jelas dia.

Menurut dia, pihaknya telah melakukan pengecekan lokasi termasuk memberikan bantuan dari Lumbung Sosial Kecamatan untuk korban terdampak mengingat rumah yang ditempati selama itu rusak berat dan rata dengan tanah. Pemerintah Kecamatan selama ini terus berupaya agar masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi cuaca ekstrem.

"Kami mengimbau masyarakat untuk lebih waspada terutama bagi pemilik rumah di wilayah rawan bencana dan terkait kejadian ini akan mempercepat pemulihan. Karena, kerugian material diperkirakan mencapai Rp100 juta, mengingat rumah berukuran 9x9 meter mengalami kerusakan berat dan kini korban mengungsi ke rumah orang tuanya," paparnya. (MI/Kristiadi)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Lukman Diah Sari)