DEN: Bioavtur Minyak Jelantah dari Pertamina Bentuk Kemandirian Energi

Pengumpulan minyak jelantah. Dok Pertamina Patra Niaga

DEN: Bioavtur Minyak Jelantah dari Pertamina Bentuk Kemandirian Energi

Achmad Zulfikar Fazli • 16 August 2025 22:36

Jakarta: Lifting perdana produk bahan bakar minyak berupa Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur dengan campuran minyak jelantah dari Kilang Cilacap dinilai menjadi kado HUT ke-80 RI dari Pertamina. Hal ini merupakan bentuk kemandirian energi dan upaya menuju swasembada energi.

"Ini langkah yang positif dari Pertamina. Karena kalau mau swasembada energi, memang harus mencari alternatif-alternatif energi selain fosil,” ujar Anggota Dewan Energi Nasional (DEN), Abadi Poernomo, di Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2025.

Dia mengatakan SAF dari minyak jelantah menjadi langkah penting dalam menjaga ketahanan energi nasional. Sebab, produk tersebut sebagai bahan baku tersedia sangat melimpah di Indonesia, bahkan di berbagai negara penggunaan bioavtur dari minyak jelantah sudah banyak.

Namun, menurut Abadi, pemanfaatannya harus ada konsistensi. Jika SAF tersedia di Bandara Soekarno-Hatta, di Surabaya juga harus tersedia.

"Jadi kita harus menetapkan, semua bandara di Indonesia harus tersedia SAF itu. Kecuali jika sifatnya masih uji coba," kata Abadi.
 

Baca Juga: 

Pertamina Sempurnakan Peta Jalan Demi Wujudkan NZE


Dia menilai kualitas SAF dari minyak jelantah produk Pertamina memenuhi standar penerbangan, terbukti ketika diuji coba oleh Garuda Indonesia saat penerbangan Jakarta-Semarang tidak ada masalah.

Dia berharap Pertamina tetap menjaga harga SAF dari campuran minyak jelantah tersebut. Setidaknya tak ada perbedaan yang terlalu besar antara harga SAF dengan avtur biasa.

Sebelumnya, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) meluncurkan lifting atau pengiriman perdana produk SAF berbahan dasar minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) dari Kilang Cilacap.

Lifting ini merupakan tonggak penting dalam pengembangan bahan bakar ramah lingkungan di Indonesia sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.

Bioavtur hasil produksi Green Refinery Kilang Cilacap ini akan digunakan dalam penerbangan komersial oleh maskapai Pelita Air dengan rute Jakarta–Denpasar pada pertengahan Agustus 2025.

Direktur Utama Kilang Pertamina Internasional, Taufik Adityawarman, menyebut pengiriman perdana ini sebagai kebanggaan nasional. Sebab, melibatkan inovasi energi bersih hasil karya anak bangsa.

"Pengiriman perdana SAF berbahan baku minyak jelantah ini adalah langkah besar dalam mendukung kemandirian energi dan keberlanjutan lingkungan,” kata Taufik di Cilacap, Selasa, 12 Agustus 2025.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)