Tantangan Besar Menuju Pertumbuhan Ekonomi 8%

Jakarta: Pemerintah Indonesia menghadapi tantangan berat untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen meski memiliki potensi besar dari sektor ekonomi digital. Sebab rasio Incremental Capital Output Ratio (ICOR) Indonesia saat ini berada di angka 6-8.

"ICOR kita 6-8, artinya butuh investasi delapan kali lipat hanya untuk tambahan satu persen PDB. Bandingkan dengan Vietnam yang hanya butuh 3-4 kali," kata Policy and Program Director Prasasti, Piter Abdullah, dalam Peluncuran Laporan Riset Ekonomi Digital Indonesia, Selasa, 12 Agustus 2025.
 

Baca juga:  Modal Asing Jadi Motor Utama Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi

(Ilustrasi. MI/Ramdani)

Tantangan geopolitik

Sementara dari sisi global, faktor geopolitik seperti konflik di Ukraina, Timur Tengah, dan ketegangan antara Thailand-Kamboja turut mengganggu rantai pasok dunia. Ketidakpastian ini berdampak pada stabilitas perdagangan dan investasi.

Sedangkan di tingkat domestik, tingginya ICOR menunjukkan perlunya efisiensi investasi dan peningkatan produktivitas. Piter menilai, sektor ekonomi digital menawarkan peluang karena memiliki ICOR yang lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional sehingga berpotensi mempercepat pertumbuhan.

"Startup seperti GOTO sudah membuktikan digital bisa tumbuh cepat dengan modal yang efisien," ujar Piter.

Menurut Piter, ekonomi digital menjadi harapan besar bagi Indonesia, namun keberhasilannya tetap harus dibarengi perbaikan fundamental seperti efisiensi investasi dan menjaga stabilitas geopolitik agar pertumbuhan yang diinginkan dapat tercapai. (Muhammad Adyatma Damardjati)