Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV)) To Lam. Foto: VNA
Fajar Nugraha • 8 March 2025 00:34
Jakarta: Sekretaris Jenderal Komite Sentral Partai Komunis Vietnam (PKV) To Lam akan melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 9-11 Maret 2025. Selama kunjungannya, Sekjen To Lam akan bertemu dengan Presiden Prabowo Subianto untuk membahas potensi kerja sama yang dapat meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Vietnam ke tingkat yang lebih tinggi.
"Kunjungan ini pertama kali bagi To Lam sebagai Sekjen PKV dan sangat bermakna karena bertepatan dengan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Vietnam," pernyataan Kemenlu RI yang dikutip dari situs Kemlu.go.id, Jumat 7 Maret 2025.
"Dalam sistem tata negara Vietnam, posisi Sekjen PKV adalah pemimpin politik tertinggi dari empat pilar pimpinan negara, yaitu Sekjen PKV, Presiden, Perdana Menteri dan Ketua Senat," imbuh pernyataan itu.
Hubungan Indonesia dan Vietnam telah mengalami perkembangan pesat selama tujuh dekade ini. Kokohnya kerja sama kedua negara juga tercermin dari disepakatinya kemitraan strategis pada hubungan bilateral di tahun 2013. Menjadikan Vietnam satu-satunya yang miliki tingkat kemitraan strategis dengan Indonesia di kawasan.
Fondasi hubungan yang kokoh dibentuk sejak persahabatan antara Presiden Soekarno dan Presiden Ho Chi Minh, yang sama-sama miliki visi menentang kolonialisme.
Di bidang perdagangan, nilai transaksi antara kedua negara meningkat dua kali lipat dalam lima tahun terakhir, mencapai USD16,7 miliar pada 2024. Kedua negara miliki target mencapai nilai perdagangan sebesar USD18 miliar pada 2028.
Dalam hal investasi, Indonesia miliki 123 proyek investasi di Vietnam, dengan total nilai lebih dari USD680 juta, sehingga menempatkan Indonesia pada peringkat ke 29 dari 143 negara yang berinvestasi di Vietnam. Sedangkan investasi Vietnam di Indonesia juga meningkat, dengan pendirian mobil Listrik VinFast senilai USD1,2 miliar pada Juli 2024.
Kedua negara juga miliki visi yang sama yaitu menjadi negara berpendapatan tinggi pada tahun 2045, saat Indonesia dan Vietnam merayakan 100 tahun kemerdekaannya.
"Dengan kunjungan Sekjen To Lam, rencana akan disepakati berbagai kerja sama yang inovatif untuk sama-sama mencapai visi tersebut dengan meningkatkan kerja sama yang fokus pada bidang food security (pertanian dan perikanan), digital, renewable energy dan high tech industry," kata pernyataan Kemenlu.
Selain bertemu Presiden RI, Sekjen To Lam juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan ketua MPR, DPR dan DPD, serta melakukan pertemuan bisnis dengan para pengusaha dari kedua belah pihak.