Jemaah haji di Arab Saudi yang dihantui panas. Foto: Arab News
Fajar Nugraha • 5 June 2025 12:42
Jeddah: Pemerintah Arab Saudi mengumumkan bahwa lebih dari 1,5 juta jemaah dari luar negeri telah tiba untuk mengikuti ibadah Haji 2025, menandai salah satu pertemuan keagamaan terbesar di dunia dengan fokus utama pada keamanan dan pengelolaan suhu ekstrem.
“Angka tersebut pada Rabu 4 Juni 2025, meskipun tidak merinci jumlah jemaah dari dalam negeri. Sebagai perbandingan, tahun lalu tercatat 1.611.310 jemaah asing turut serta dalam pelaksanaan ibadah Haji,” ujar Juru bicara Kementerian Haji, Ghassan Al-Nuwaim.
Melansir dari ABC News, Kamis 5 Juni 2025, rangkaian utama ibadah dimulai saat jutaan jemaah memadati Padang Arafah, sebuah lokasi suci di tenggara Mekah yang diyakini sebagai tempat Nabi Muhammad menyampaikan khutbah terakhirnya.
Para jemaah berdatangan sejak Rabu pagi, berjalan kaki menembus suhu yang mendekati 40°C, sebagian membawa koper, anak kecil, bahkan menggendong orang tua mereka. Banyak di antara mereka berhenti di pinggir jalan untuk beristirahat atau makan sebelum melanjutkan perjalanan ke tenda mereka.
Wukuf di Arafah dianggap sebagai hari paling suci dalam kalender Islam, di mana umat Muslim meyakini bahwa Allah SWT paling dekat dengan hamba-Nya dan mengampuni dosa-dosa mereka.
Para jemaah melaksanakan wuquf di Arafah, yaitu berdzikir, berdoa, dan merenung mulai setelah tengah malam hingga matahari terbenam.
Setelah itu, mereka akan bergerak menuju Muzdalifah untuk mengumpulkan batu kecil yang akan digunakan dalam ritual melempar jumrah di Mina.
Pemerintah Arab Saudi mengakui bahwa pengendalian massa dalam skala sebesar ini merupakan tantangan tersendiri. Selain kerumunan, cuaca ekstrem menjadi ancaman utama bagi kesehatan jemaah.
“10.000 pohon telah ditanam untuk meningkatkan area berbayang, serta terjadi peningkatan besar dalam kapasitas tempat tidur rumah sakit. Selain itu, jumlah paramedis yang disiagakan telah ditingkatkan tiga kali lipat dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” ucap Menteri Kesehatan Saudi, Fahad bin Abdulrahman Al-Jalajel.
Arab Saudi juga telah menginvestasikan miliaran dolar AS dalam pembangunan infrastruktur, termasuk sistem pendingin, jalur evakuasi, serta sistem pemantauan elektronik untuk memastikan kelancaran ibadah dan keselamatan jemaah.
(Muhammad Reyhansyah)