Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. Foto: Metrotvnews.com/Fachri.
Jakarta: Isu reshuffle Kabinet Merah Putih yang kembali berembus dari lingkungan istana disebut hal wajar. Praktisi ilmu komunikasi, Algooth Putranto, menilai pemanggilan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi, ke Istana pada Selasa, 3 Juni 2025, juga kewenangan presiden.
"Saya melihat rumor reshuffle (Menkes) itu menjadi hal yang wajar," kata Algooth di Jakarta, Kamis, 5 Juni 2025.
Algooth menduga pemanggilan tersebut tak lepas dari polemik yang terjadi antara institusi pendidikan kedokteran dan Kementerian Kesehatan beberapa waktu lalu.
Pada peringatan hari Kebangkitan Nasional di Aula FKUI, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa, 20 Mei 2025, Ikatan Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) menyampaikan beberapa gugatan.
Ikatan alumni FKUI mendesak pemerintah untuk mengevaluasi ulang kebijakan-kebijakan kesehatan yang tidak prorakyat tapi pro-kepentingan sesaat.
Algooth juga mencatat sejumlah polemik yang pernah dibuat oleh Menkes di antaranya terkait pernyataan laki-laki yang memakai celana jeans ukuran 33 berpotensi lebih cepat meninggal dunia karena sudah mengalami obesitas yang dikaitkan dengan risiko kematian lebih tinggi.
Selanjutnya lagi adalah pernyataan yang menyebut orang dengan gaji Rp15 juta memiliki kepintaran dan kesehatan yang lebih baik dibandingkan bergaji Rp5 juta.
"Komunikasi semacam itu sungguh sangat berisiko. Rasanya Pak Presiden harus mempertimbangkan menteri-menterinya yang kerap menimbulkan kegaduhan dan polemik," jelas Algooth.