Pesawat Jeju Air hancur usai tergelincir di Bandara Internasional Muan dan meledak. (Xinhua)
Marcheilla Ariesta • 29 December 2024 18:37
Seoul: Pejabat Kementerian Perhubungan mengungkap rangkaian kejadian kritis selama enam menit, sebelum pesawat Jeju Air alami kecelakaan.
Dalam laporan kantor berita Yonhap, disebutkan pukul 08.57 waktu setempat, pengendali lalu lintas udara memperingatkan pesawat yang mendekat tentang risiko tabrakan dengan burung.
Hanya berjarak semenit kemudian, tepatnya pukul 08.58, pilot mengumumkan 'mayday'. Pesawat tersebut mencoba mendarat pukul 09.00 dan jatuh pada 09.03 waktu setempat.
Dilansir dari The Guardian, Minggu, 29 Desember 2024, keterangan salah satu dari dua awak yang selamat memperkuat teori tentang penyebab kecelakaan pesawat, yakni tabrakan burung.
Kementerian Perhubungan telah mengonfirmasi bahwa penyidik menemukan perekam data penerbangan. Sementara perekam suara kokpit masih dicari.
Badan Kepolisian Nasional sudah mengerahkan 169 penyidik forensik untuk membantu mengidentifikasi korban.
Secara terpisah, 579 petugas dikerahkan untuk membantu operasi pencarian dan mengawal kendaraan darurat di lokasi kecelakaan.
Sementara itu, diumumkan bahwa 167 orang dilaporkan tewas dengan rincian 79 laki-laki, 77 perempuan dan 11 lainnya tidak bisa diidentifikasi.
Ini menjadi kecelakaan pesawat terburuk di Korea Selatan sepanjang sejarah, dan kecelakaan fatal pertama maskapai Jeju Air.
Baca juga: Pesawat Jeju Air Jatuh di Bandara Internasional Muan Korsel, 28 Orang Tewas