2 Pasien Demam Berdarah di Solo Meninggal, Kasus Terus Bertambah

Ilustrasi. (MGN/Amir Zakky)

2 Pasien Demam Berdarah di Solo Meninggal, Kasus Terus Bertambah

Media Indonesia • 27 March 2024 17:30

Solo:Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Solo perlu diwaspadai, seiring dua warga terjangkit tidak tertolong dalam progres perawatan dan meninggal. Dalam tiga bulan terakhir ini sudah ada 45 pasien DBD yang dirawat di rumah sakit.

"Dari data terlihat mengalami peningkatan di tiga bulan pertama tahun ini. Musim pancaroba jadi penyebab terjadinya lonjakan kasus. Hingga per 27 Maret ada 45 kasus, dan dua di antaranya gagal diselamatkan," ucap Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Solo Tenny Setyoharini, Rabu, 27 Maret 2024.

Menurut dia, jumlah pasien DB ini meningkat pesat jika dibandingkan tiga bulan pertama di tahun 2023 lalu, yang hanya mencatatkan 29 kasus.

Terpisah Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan Kota Solo Setyowati menjelaskan, sergapan demam berdarah lebih banyak menyasar anak-anak. Hal ini seiring belum sempurnanya tingkat imunitas mereka dibandingkan orang dewasa.
 

Baca juga: 4 Orang di Batam Meninggal Dalam 3 Bulan Terakhir karena DBD

"Meskipun ada juga DBD menyerang orang dewasa yang memiliki daya tahan rendah. Apalagi ketika cuaca sering berubah-ubah, yang bisa menpengaruhi daya tahan tubuh," sergah Tenny.

Sejauh ini Pemkot Solo terus memberikan edukasi, sosialisasi, dan menekankan pada masyarakat agar selalu melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

"Pengasapan atau fogging menjadi alternatif. Sebab jika terlalu sering justru rawan membuat nyamuk menjadi kebal," ucap dia.

Di sisi lain, Gibran Rakabuming Raka yang masih bertugas sebagai Wali Kota Solo mengimbau agar warga meningkatkan kewaspadan, terutama kebersihan dan kesehatan lingkungan rumah dan kampung.

"Dengan pola hidup bersih dan sehat, akan bisa mengantisipasi angka DB yang sedang naik saat ini. Dinkes sudah saya perintahkan turun ke bawah sekaligua sosialisasi," kata suami Selvi Ananda itu.

Dari data yang disodorkan Dinked Kota, Gibran mengakui memang ada peningkatan kasus, sehingga harus disikapi secara serius agar tidak terjadi ledakan kasus pada musim pancaroba yang rentan dengan berkembangnya nyamuk aedes aegypti.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Meilikhah)