Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi (tengah). Foto: Dokumen Bank Mandiri
Annisa Ayu Artanti • 30 October 2024 16:33
Jakarta: Bank Mandiri membukukan laba bersih sebesar Rp42 triliun pada kuartal III-2024. Capaian ini naik 7,56 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year on year/yoy).
Pencapaian tersebut ditopang oleh perluasan ekosistem berbasis digital dan optimalisasi bisnis pada perbaikan kualitas aset yang berkelanjutan.
"Pencapaian laba bersih Bank Mandiri secara konsolidasi yang mencapai Rp42 triliun di kuartal III-2024, tumbuh 7,56 persen secara YoY," kata Direktur Utama Bank Mandiri Darmawan Junaidi
dalam konferensi pers, Rabu, 30 Oktober 2024.
Gedung Bank Mandiri. Foto: Dokumen Bank Mandiri
Capaian laba bersih ini diikuti juga dengan realisasi kredit. Tercatat, di kuartal III 2024 realisasi kredit Bank Mandiri secara konsolidasi mencapai 20,8 persen secara year on year (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Pertumbuhan ini antara lain ditopang oleh kredit segmen wholesale yang merupakan core business Bank Mandiri.
Capaian tersebut diikuti dengan kualitas aset yang terjaga dan semakin membaik, tercermin secara bank-only rasio kredit bermasalah atau rasio NPL Bank Mandiri sebesar 0,97 persen atau menurun 39 basis poin (bps) secara tahunan.
Hingga akhir September 2024 Bank Mandiri membukukan pertumbuhan kredit di seluruh segmen. Adapun, pertumbuhan terbesar masih ditopang oleh kredit segmen korporasi yang mencatat pertumbuhan 29,4 persen secara YoY menjadi Rp581 triliun di akhir kuartal III-2024.
Tidak hanya itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri juga ikut didorong oleh segmen mikro produktif dan SME yang masing-masing tumbuh 13,04 persen dan 13,7 persen secara tahunan di akhir September 2024.
“Bank Mandiri konsisten memperkuat perannya sebagai agen perubahan dengan menyalurkan kredit ke sektor riil guna mendukung ekonomi masyarakat dan Perekonomian Indonesia,” ujar Darmawan.
Lebih lanjut, Darmawan menyampaikan, Bank Mandiri juga mempertegas komitmennya terhadap ekonomi kerakyatan melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), yang hingga September 2024 telah mencapai Rp32,2 triliun dan menjangkau lebih dari 293 ribu pelaku UMKM.
Ke depan, Bank Mandiri akan terus memfokuskan pertumbuhan kredit pada sektor-sektor strategis secara berkelanjutan seperti Pertanian & Perkebunan, Telekomunikasi, Energi, Industri Makanan dan Minuman dan sektor-sektor padat karya di berbagai wilayah.
“Melalui strategi penyaluran kredit yang mengutamakan sektor ekonomi kerakyatan, kami optimis target pertumbuhan kredit sesuai guidance pada kisaran 16-18 persen YoY dapat tercapai pada akhir tahun 2024,” imbuhnya.
Sementara itu untuk fungsi intermediasi, disampaikan pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) secara konsolidasi yang tumbuh sebesar 14,9 persen secara YoY menjadi Rp 1.667,5 triliun di kuartal III 2024.
Peningkatan DPK tersebut antara lain ditopang oleh pertumbuhan dana giro yang meningkat 17,8 persen YoY menjadi Rp596 triliun dan tabungan yang melesat 12,6 persen YoY menjadi Rp635 triliun.