Batalnya Pengesahan Revisi UU Pilkada Dianalisis

Pengamat politik Yunarto Wijaya/Metro TV

Batalnya Pengesahan Revisi UU Pilkada Dianalisis

Imanuel R Matatula • 11 September 2024 22:56

Jakarta: Batalnya pengesahan Revisi Undang-Undang (RUU) Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), dianalisis. Pengamat politik Yunarto Wijaya menduga ada campur tangan Prabowo Subianto.

Yunarto menilai campur tangan itu terlihat saat rapat paripurna pengesahan RUU Pilkada. Anggota DPR yang hadir tak sampai kuorum.

“Dan yang kita dengar kemudian menjadi menarik saat absensi, partai yang akan menjadi penguasa yakni Gerindra katanya cuma 10 orang yang datang, padahal demo besar baru terjadi pukul satu atau dua ke atas,” kata Yunarto  dalam tayangan Si Paling Kontroversi di Youtube Metro TV, dikutip Rabu, 11 September 2024.

Menurut Yunarto, bukan demonstrasi yang membatalkan pengesahan RUU Pilkada. Namun, rapat paripurna yang tak kuorum.

“Minimal kita berhipotesa, bahwa ketua kelasnya partai penguasa sepertinya memberikan instruksi untuk tidak datang dan berbuah pada tidak kuorum, sehingga menjadi alasan yang kuat untuk tidak melanjutkan,” ucap Yunarto.
 

Baca: Pramono Ingin Bangun MRT Sampai Tangerang Selatan

Spekulasi Yunarto, intelijen Prabowo hebat, lantaran bisa memprediksi resiko yang terjadi jika RUU Pilkada disahkan. Mengingat, terjadi demo besar saat siang.

“Misal Pak Prabowo punya Intelijen yang mengatakan bahwa ini akan membesar Pak siang, dan ini akan berbahaya bagi bapak sebelum dilantik, terjadi goncangan kewibawaan politik presiden terpilih,” tutur Yunarto.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Sholahadhin Azhar)