Cegah Harga Melambung, Bulog Siapkan Program Bulog Siaga

Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi (kiri). Foto: MI/Widjajadi.

Cegah Harga Melambung, Bulog Siapkan Program Bulog Siaga

Media Indonesia • 29 February 2024 15:43

Jakarta: Stok beras yang saat ini ada di gudang Bulog mampu memenuhi kebutuhan penyaluran beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang disalurkan ke pasar induk, pasar tradisional, dan ritel modern.
 
Stok beras Bulog juga mampu untuk memenuhi kebutuhan penugasan penyaluran bantuan pangan beras 10 kg yang menyasar 22 juta keluarga Penerima Bantuan Pangan (PBP) yang direncanakan hingga Juni 2024.
 
Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi mengatakan Bulog tengah menyiapkan program Bulog Siaga (akSI Amankan harGA) sebagai bagian dari program SPHP.
 
"Program Bulog Siaga ini merupakan inisiasi Perum Bulog dan dilaksanakan tergantung kebutuhan," kata Bayu dikutip dari keterangan yang diterima pada Kamis, 29 Februari 2024.
 
Melalui program Bulog Siaga, ujar Bayu, Perum Bulog menggelontorkan beras SPHP dan komoditi pangan murah di lokasi-lokasi yang dekat dengan masyarakat.
 
Bayu mengatakan kegiatan itu merupakan respon konkrit Bulog terhadap keresahan masyarakat yang secara umum terdampak dengan adanya fenomena kenaikan harga beras yang terjadi beberapa waktu belakangan ini.
 
"Melalui Bulog Siaga masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan untuk memperoleh komoditi pangan murah. Tapi bila stok sudah cukup dan harga sudah normal kembali, program Siaga akan distop. Artinya kita melihat kebutuhan. Jika kembali dibutuhkan, kita akan gelontorkan kembali," ucap dia.

Baca juga: Bulog Minta Masyarakat Tak Perlu Khawatir soal Harga Beras
 

Impor dilakukan sesuai kebutuhan

 
Terkait impor beras untuk stabilitas harga, ia menjelaskan impor dilakukan sesuai kebutuhan juga, apabila dirasa kebutuhan dalam negeri cukup, tentu pemerintah tidak perlu melakukan impor.
 
"Di Indonesia Bulog satu-satunya yang bisa impor beras. Tidak ada swasta. Jadi impor dilakukan sesuai kebutuhan dan seperti lembaga lain kita juga diawasi BPK," tutur Bayu.
 
Sebagai satu-satunya operator impor beras, Perum Bulog melakukan impor secara bertahap dan terukur, dengan tetap memperhatikan masa panen dan neraca pangan perberasan. Apabila produksi di dalam negeri meningkat, Bulog pasti akan mengutamakan penyerapan dalam negeri.
 
Dalam penugasan impor dari pemerintah, Bulog melaksanakannya untuk menjaga kepastian pemenuhan Cadangan Pangan Pemerintah.
 
(NAUFAL ZUHDI)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)