Deretan Bintang Jebolan Piala Dunia U-17 yang Masih Aktif (Bagian 2 -Habis)

Trent Alexander-Arnold. (AP Photo/Alberto Pezzali)

Jelang Piala Dunia U-17 2023

Deretan Bintang Jebolan Piala Dunia U-17 yang Masih Aktif (Bagian 2 -Habis)

Medcom • 10 November 2023 10:02

Jakarta: Gelaran Piala Dunia U-17 tahun 2023 tinggal hitungan hari. Indonesia sebagai tuan rumah akan jadi saksi hadirnya calon-calon pemain bintang di masa depan.

Sejak perhelatan perdana pada 1985, Piala Dunia U-17 (saat itu masih Piala Dunia U-16) menjadi etalase bagi para pemain muda untuk meretas karier sebagai bintang sepak bola.

Memang, tidak semua pemain muda yang bersinar di Piala Dunia U-17 berhasil melanjutkan kariernya di masa depan. Namun, ada juga beberapa pemain yang tidak terlalu bersinar di Piala Dunia U-17 namun justru bersinar di level senior.

Lantas, siapa saja kah para pemain-pemain bintang yang merupakan jebolan dari Piala Dunia U-17 yang hingga kini masih aktif?

Berikut 13 pemain bintang yang pernah mencicipi kompetisi Piala Dunia U-17 dan masih aktif bemain hingga saat ini:

7. Son Heung-min (Korsel / Tottenham Hotspur)
Son jadi salah satu andalan Timnas Korsel di Piala Dunia U-17 tahun 2009. Ia mencetak tiga gol dan membantu Korsel mencetak sejarah usai lolos hingga babak perempat final.

Setelah penampilan apiknya di Piala Dunia U-17, Son terus mengasah kualitasnya di kompetisi Bundesliga, sebelum akhirnya direkrut klub Inggris, Tottenham Hotspur hingga saat ini.

Son memang belum berhasil meraih trofi bergengsi selama kariernya. Capaian terbaiknya hanya membawa Spurs melaju hingga final Liga Champions 2018-2019. Namun, kualitasnya sebagai salah satu penyerang elite dunia tidak perlu diragukan. Ia adalah topscorer Liga Primer Inggris musim 2021/2022.

8. Marquinhos (Brasil / PSG)
Marquinhos adalah palang pintu andalan Timnas Brasil saat melaju hingga semifinal Piala Dunia U-17 tahun 2011. Saat meretas karier di level internasional, Marquinhos yang memiliki darah Portugal sempat gamang untuk memilih membela Brasil atau Portugal di level senior.

Pada akhirnya ia memutuskan memilih Brasil setelah pelatih Luiz Felipe Scolari memanggilnya untuk masuk skuat senior Brasil di laga melawan Honduras dan Cile pada November 2013. Sejak saat itu, Marquinhos terus menjadi andalan di lini belakang Brasil bersama Thiago Silva.

Di level klub, Marquinhos sempat bermain untuk AS Roma sebelum akhirnya bergabung dengan Paris Saint Germain (PSG) pada 2013 dan bertahan hingga saat ini. Bersama PSG, Marquinhos sukses memenangkan delapan trofi juara Liga Prancis.

9. Victor Osimhen (Nigeria / Napoli)
Osimhen sudah menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang andal sejak usia belia. Di Piala Dunia U-17 tahun 2015, ia menyabet penghargaan sepatu emas usai mencetak 10 gol dan membawa Nigeria juara.

Osimhen kemudian melanglang buana ke Eropa bersama Vfl Wolfsburg (Jerman), Cherloi (Belgia), Lille (Prancis) dan kini berkarier di Italia bersama Napoli.

Di Napoli, Osimhen makin menunjukkan kapasitasnya sebagai bomber mematikan di mana ia tak hanya sukses membantu Napoli juara Serie A musim 2022/2023, tapi juga menyabet penghargaan topskorer dengan koleksi 26 gol. Menurut laporan laman Transfermarkt, saat ini nilai transfer penyerang 24 tahun tersebut berada di angka 120 juta euro.

10. Trent Alexander-Arnold (Inggris / Liverpool)
Tak banyak yang tahu bahwa Trent Alexander-Arnold merupakan jebolan Piala Dunia U-17. Ia hanya sekali tampil di Piala Dunia U-17 tahun 2015 saat Inggris mencatatkan hasil terburuknya, yakni tersingkir di fase grup.

Namun, kariernya cukup sukses di level klub. Pemain jebolan akademi Liverpool ini sukses membawa Liverpool menjuarai Liga Primer Inggris musim  2019/2020 dan tampil di tiga final Liga Champions di mana satu diantaranya keluar sebagai juara (2018/2019).

Di timnas Inggris, ia kini jadi salah satu tulang punggung pelatih Gareth Southgate untuk bertarung di Euro 2024. Yang menarik, di timnas senior Inggris, Trent kerap dimainkan di dua posisi berbeda, yakni bek kanan dan gelandang tengah.

11. Phil Foden (Inggris / Manchester City)
Berbeda dengan Trent Alexander-Arnold, Phil Foden sukses membawa Inggris mencetak sejarah dengan merebut trofi pertama di Piala Dunia U-17 tahun 2017. Foden bahkan dinobatkan sebagai pemain terbaik usai mencetak dua gol dalam kemenangan 5-2 Inggris atas Spanyol di babak final.

Pemain didikan akademi Manchester City ini kemudian terus menunjukkan kualitasnya di tim utama The Citizens di bawah didikan pelatih jenius Pep Guardiola.

Di usianya yang baru 23 tahun, Foden sudah memiliki caps luar biasa di tim utama City di mana ia sudah membuat lebih dari 200  penampilan. Tak hanya itu, ia juga jadi bagian penting dalam kesuksesan Man. City memenangi lima titel Liga Primer Inggris dan trofi Liga Champions musim 2022/2023. Di level Timnas, ia membawa Inggris melaju ke final Euro 2020 lalu.

12. Aurelien Tchouameni (Prancis / Real Madrid)
Aurelien Tchouameni membawa Timnas Prancis menyapu bersih tiga laga fase grup Piala Dunia U-17 tahun 2017 dengan kemenangan. Sayangnya, ia tak mampu membawa Les Bleus melangkah lebih jauh usai disingkirkan Spanyol di babak 16 besar.

Penampilan solid Tchouameni di lini tengah Prancis rupanya berhasil menyita perhatian para pencari bakat. Dari tim junior Bordeaux, ia kemudian direkrut AS Monaco dan puncaknya dipinang Real Madrid dengan mahar cukup fantastis untuk pemain berusia 22 tahun, yakni 80 juta euro.

Tchouameni saat ini menjadi salah satu andalan di lini tengah Timnas Prancis. Pada Piala Dunia 2022, ia membantu Tim Ayam Jantan melaju ke final, namun sayangnya ia gagal menjalankan tugasnya sebagai algojo dalam kekalahan Prancis atas Argentina di babak adu penalti.

13. Pedri (Spanyol / Barcelona)
Kecakapannya dalam mengorkestrasi permainan di lini tengah membuat banyak orang menilai Pedri bisa jadi penerus Xavi Hernandez. Ia tampil menonjol saat Timnas Spanyol melaju hingga babak perempat final Piala Dunia U-17 tahun 2019.

Setahun setelah penampilan apiknya di Piala Dunia U-17 2019, Pedri direkrut Barcelona dan langsung bermain di tim utama Blaugrana meski usianya baru 18 tahun.

Musim lalu, Pedri menjadi salah satu bagian penting kesuksesan Barcelona merebut titel La Liga musim 2022/2023. Dan kini, di usia yang baru 20 tahun, Pedri tak hanya jadi pilar Barcelona tapi juga Timnas senior Spanyol. (FIFA.Com)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Kautsar)