Rumput Laut Berpotensi Jadi Penggerak Hilirisasi Nasional

Ilustrasi rumput laut. Foto: Medcom.id

Rumput Laut Berpotensi Jadi Penggerak Hilirisasi Nasional

Annisa Ayu Artanti • 5 November 2023 17:41

Wakatobi: Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki melihat wilayah Wakatobi memiliki potensi sektor kelautan yang sangat besar, termasuk memiliki komoditas unggulan berupa rumput laut yang bisa menjadi bagian dari program hilirisasi nasional.
 
"Negara kita masih mengimpor gandum cukup besar, padahal riset menyebutkan sebesar 30 persen gandum bisa disubstitusi dari olahan rumput laut. Jika potensi ini terus dimaksimalkan, Wakatobi bisa menjadi penghasil rumput laut nomor satu dunia," kata Teten Masduki dikutip dari siaran pers, Minggu, 5 November 2023.
 
Secara global, industri rumput laut diperkirakan mampu mencatatkan pertumbuhan tahunan 10,5 persen dengan pendapatan menyentuh USD48 miliar atau setara Rp734,4 triliun pada 2030.
 
Teten pun menjelaskan, Indonesia merupakan produsen rumput laut terbesar kedua di dunia yang menghasilkan 27,86 persen dari 35,8 juta ton produksi rumput laut dunia.

Baca juga: Pemerintah Dorong Budi Daya Rumput Laut Dilanjutkan Demi Mendorong Ekonomi Daerah
 
Meski begitu, sekitar 65 persen produk rumput laut yang diekspor masih berupa bahan mentah/non olahan.
 
Padahal menurut dia, rumput laut memiliki potensi untuk diolah menjadi bahan baku industri farmasi, kecantikan, dan lainnya.
 
“Untuk itu Presiden Jokowi dalam konsep industrialisasi berusaha melibatkan para pelaku koperasi dan UMKM. Sehingga yang mengolah nanti harus koperasi dan UMKM, jangan yang besar-besar supaya kue ekonomi bisa dinikmati oleh semuanya," ucap Teten.
 
Teten juga menegaskan, pemerintah sedang menyiapkan Indonesia di tahun 2045 sebagai negara maju, yakni negara yang pengetahuan dan teknologinya terus berkembang, dengan pendapatan per kapita tinggi.
 
Hari ini pendapatan per kapita Indonesia baru mencapai USD4.500, sedangkan untuk menjadi negara maju yang ditargetkan tercapai 20 tahun lagi, minimal dibutuhkan USD13 ribu pendapatan per kapita.
 
Lebih lanjut, ia menegaskan, saat ini 97 persen lapangan kerja disediakan sektor mikro dan kecil dengan rata-rata usaha yang masih bersifat ekonomi subsisten, yakni hanya memenuhi kebutuhan keluarga dan bersifat informal.
 
"Kita bisa gagal menjadi negara maju kalau tidak segera menyediakan lapangan kerja berkualitas. Salah satu program menuju negara maju yaitu, program industrialisasi atau hilirisasi," ujar dia.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)