PM Malaysia Anwar Ibrahim. (EPA-EFE)
Medcom • 7 August 2024 17:56
Kuala Lumpur: Layanan jejaring sosial Meta Platforms meminta maaf pada kemarin atas kesalahan penghapusan postingan media sosial Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang menyampaikan belasungkawa atas kematian pemimpin kelompok pejuang Palestina Hamas, Ismail Haniyeh.
Dilansir dari Channel News Asia, Rabu, 7 Agustus 2024, Meta mengakui bahwa penghapusan tersebut terjadi karena "kesalahan operasional." Seorang juru bicara Meta mengatakan kepada Reuters bahwa konten tersebut telah dipulihkan dengan "label berita yang benar."
Meta, raksasa media sosial asal Amerika Serikat (AS), menetapkan Hamas "organisasi berbahaya" dan melarang konten yang memuji kelompok tersebut. Facebook menggunakan kombinasi deteksi otomatis dan tinjauan manusia untuk menghapus atau melabeli konten yang dinilai melanggar aturan Meta.
Pada 31 Juli 2024, PM Anwar mengunggah sebuah rekaman video percakapannya dengan seorang pejabat Hamas di Facebook dan Instagram untuk menyampaikan belasungkawa atas kematian Haniyeh. Ia juga mengunggah foto dari pertemuan terakhirnya dengan Haniyeh di Qatar pada Mei lalu dengan disertai pesan belasungkawa.
Ini adalah perselisihan kedua yang melibatkan Meta dan Malaysia, yang menganggap penghapusan postingan tersebut sebagai tindakan tidak adil, diskriminatif, dan penekanan kebebasan berbicara. Menteri Komunikasi Malaysia dan anggota Kantor Perdana Menteri telah bertemu perwakilan Meta pada Senin lalu untuk meminta penjelasan.
Dalam insiden serupa di bulan Mei, Meta memulihkan postingan Anwar di Facebook terkait pertemuannya dengan Haniyeh. Meta mengakui penghapusan tersebut adalah kesalahan.
Malaysia, negara mayoritas Muslim yang mendukung perjuangan Palestina, telah memperingatkan bahwa tindakan tegas dapat diambil terhadap Meta dan perusahaan media sosial lainnya jika mereka memblokir konten pro-Palestina di platform mereka. (Shofiy Nabilah)
Baca juga: PM Malaysia Kecam Instagram yang Hapus Ucapan Duka Kematian Ismail Haniyeh