Sebuah jet pribadi milik Presiden Nicolas Maduro. Foto: CBS
Medcom • 3 September 2024 17:25
Florida: Pesawat Air Force One milik Presiden Venezuela, Nicolas Maduro memiliki telah disita oleh pejabat Amerika Serikat (AS). Diduga pesawat mewah Dassault Falcon 900EX dibeli secara ilegal.
Pesawat tersebut, sering digunakan oleh Presiden Venezuela, Nicolas Maduro, dan istrinya, Cilia Flores, untuk kunjungan kenegaraan.
Menurut Kementerian Kehakiman AS, pesawat ini diselundupkan keluar AS untuk menghindari undang-undang kontrol ekspor. Pesawat yang terdaftar di San Marino ini telah digunakan secara luas untuk perjalanan internasional oleh Maduro dan penjabar senior lainnya, termasuk perjalanan ke Guyana dan Kuba awal tahun ini.
Pesawat ini disita di Republik Dominika sebelum akhirnya diterbangkan ke Florida. Dan mendarat di Fort Lauderdale, Florida, tak lama sebelum setengah hari setelah disita, menurut situs pelacakan penerbangan.
Nilai pesawat ini diperkirakan mencapai USD13 juta atau setara Rp200 miliar.
Washington menyatakan bahwa pesawat ini dibeli dari penjual di Florida pada tahun 2022 hingga awal tahun 2023. Namun, pembelian ini dilakukan melalui perusahaan cangkang yang berbasis di karibia untuk menyembunyikan keterlibatan rekan-rekan dekat Maduro.
Pesawat ini kemudian diekspor ke Caracas, Venezuela, melalui Karibia pada April tahun lalu, dalam upaya untuk menghindari perintah eksekusi yang melarang warga AS melakukan transaksi dengan siapa pun yang berkaitan dengan pemerintah Maduro.
Jaksa Agung AS, Merrick Garland, menyatakan bahwa pesawat ini diselundupkan keluar dari AS untuk digunakan oleh “Maduro dan kroninya”.
Matthew Axelrod dari departemen Perdagangan AS menambahkan, “Penyitaan ini mengirimkan pesan yang jelas: pesawat yang diperoleh secara ilegal dari Amerika Serikat untuk kepentingan pejabat Venezuela yang terkena sanksi tidak bisa begitu saja terbang tanpa konsekuensi”.
Penyitaan ini terjadi kurang dari sebulan setelah Maduro kembali terpilih dalam pemilihan presiden yang penuh kontroversi. Hasil pemilihan ini dianggap tidak transparan dan telah dikecam oleh banyak negara.
Oposisi menyatakan bahwa Maduro sebenarnya kalah telak dari mantan diplomat Edmundo Gonzalez, meskipun hasil resmi menunjukkan sebaliknya.
Pesawat ini sebelumnya terdaftar di AS dan dimiliki oleh perusahan Florida, Six G Aviation, dikenal sebagai broker pesawat bebas. Diekspor ke St. Vincent dan Grenadines dan dikeluarkan dari daftar pendaftaran AS pada Januari 2023. Kini dengan penyitaan ini, pesawat tersebut berada dalam pengawasan otoritas AS.
(Nithania Septianingsih)