Serangan Ukraina ke Kilang Rusia Kerek ICP Maret Jadi USD83,79 per Barel

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen Kementerian ESDM

Serangan Ukraina ke Kilang Rusia Kerek ICP Maret Jadi USD83,79 per Barel

Annisa Ayu Artanti • 3 April 2024 12:53

Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif telah menetapkan rata-rata harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) Maret 2024 sebesar USD83,79 per barel.

Harga tersebut tertuang melalui Keputusan Menteri ESDM Nomor 213.K/MG.03/DJM/2024 tentang Harga Minyak Mentah Indonesia Maret 2024.

"ICP Maret 2024 ditetapkan sebesar USD83,79 per barel. Angka tersebut meningkat USD3,69 per barel dari ICP Februari yang ditetapkan USD80,09 per barel," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agus Cahyono Adi dalam siaran pers, Rabu, 3 April 2024.

Tim Harga Minyak Mentah Indonesia menyatakan kenaikan ICP tersebut terjadi seiring dengan kenaikan harga minyak mentah utama di pasar internasional, yang diantaranya disebabkan oleh serangan Ukraina pada kilang-kilang minyak Rusia.
 
Serangan itu berpotensi mengganggu pasokan BBM di wilayah Asia dan Eropa dan memunculkan potensi pengetanan pasokan di pasar minyak.

"Selain itu, faktor utama lain yang menyebabkan peningkatan harga minyak mentah Maret 2024, karena adanya penurunan stok minyak mentah AS pada pertengahan Maret 2024 dan penurunan stok gasoline AS yang melebihi perkiraan pasar, dinilai pasar sebagai indikator terjadinya peningkatan permintaan akan minyak," jelas Agus.
 

Baca juga: 

ICP Februari 2024 Naik ke USD80,09/Barel Imbas Ketegangan Geopolitik Timur Tengah

Permintaan minyak yang kuat

Di sisi lain, berdasarkan laporan bulanan OPEC dan IEA diperkirakan permintaan minyak yang kuat untuk 2024 dan 2025. Faktor itu juga memengaruhi peningkatan harga minyak mentah utama di Pasar Internasional antara lain terkait pasokan minyak dunia.

IEA melaporkan pasokan minyak dunia pada kuartal I 2024 turun sebesar 870 ribu bph dibandingkan kuartal sebelumnya akibat penutupan sumur-sumur minyak karena cuaca buruk dan kesepakatan penurunan produksi minyak oleh OPEC+ serta gangguan serangan Houthi di jalur pelayaran Laut Merah.

Untuk kawasan Asia Pasifik, tambah Agus, peningkatan harga minyak mentah selain disebabkan oleh faktor-faktor tersebut di atas, juga dipengaruhi adanya peningkatan produksi dan profit sektor industri di RRT pada bulan Januari dan Februari 2024.

Profit sektor industri meningkat 10,2 persen dari tahun sebelumnya, lebih tinggi dari proyeksi pasar. Hal ini mengindikasikan pemulihan perekonomian RRT sebagai salah satu konsumen energi terbesar.

Indikasi lainnya yang mempengaruhi ICP adalah peningkatan impor minyak mentah di RRT selama periode Januari-Februari 2024 menjadi sebesar 10,74 juta, 5,1 persen lebih tinggi dibandingkan impor minyak mentah pada periode yang sama pada tahun 2023.

Berikut daftar rata-rata minyak mentah utama pada Maret dibandingkan Februari 2024:

  • Dated Brent naik sebesar USD1,56 per bbl dari USD83,93 per bbl menjadi USD85,48 per bbl.
  • WTI (Nymex) naik sebesar USD3,80 per bbl dari USD76,61 per bbl menjadi USD80,41 per bbl.
  • Brent (ICE) naik sebesar USD2,95 per bbl dari USD81,72 per bbl menjadi USD84,67 per bbl.
  • Basket OPEC naik sebesar USD2,90 per bbl dari USD81,23 per bbl menjadi USD84,13 per bbl.
  • Rata-rata ICP minyak mentah Indonesia naik sebesar USD3,69 per bbl dari USD80,09 per bbl menjadi USD83,78 per bbl.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)